Ibu Aniaya Anak
Begini Sosok Sosok NW yang Aniaya Anaknya Hingga Tewas di Mata Tetangga
NW hanyalah buruh cuci harian yang tinggal di sebuah kos-kosan. Namun, ia begitu tega menganiaya anak kandungnya GW (5).
Namun sebagai Ketua RT, ia mengaku lega, karena ibu dari anak tersebut telah ditangkap polisi.
"Sudah ditangkap si ibu dari anak itu. Dengar kejadian ini setidaknya saya kaget juga. Tidak menyangka saja. Saya kira baik-baik saja sang ibu dan anaknya di kontrakan itu," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu ketika dikonfirmasi awak media, mengakui pihaknya saat melakukan pemeriksaan di kontrakannya pelaku mendapatkan sebuah tali rafia.
Baca: Berduaan di Kamar, Oknum Mahasiswa di Dumai Berkelit Hendak dibawa Polisi
Baca: Istri Kepergok Selingkuh. Suami Marah Besar, Rekam Kelakuan Istrinya saat Begituan
Baca: Curiga Istrinya Selalu Basah Saat Dirinya Pulang Kerja, Pria Ini Syok Usai Tahu Rahasia Sang Istri
Diduga Novi menganiaya anaknya dengan menjerat ke leher anaknya dan menamparnya berkali-kali.
"Diduga tali yang ada di kontrakannya itu telah dipakai Novi untuk menjerat leher anaknya itu (GW). Saat ini kami pun tengah memeriksakan sejumlah saksi-saksi ya. Lalu, memang benar kondisi anak itu sendiri kini tewas dan banyak ditemukan luka memar membiru di tubuhnya," kata Edi.
NW tega menganiaya balita laki-lakinya, GW (5).
Kejadian ini dilakukannya akibat kesal terhadap GW yang seringkali ngompol.
"Motifnya karena kesal dengan balitanya yang seringkali ngompol di celana dan tempat tidur," ucap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Roycke Harry Langie, Minggu (12/11/2017).
Lanjut Royke, karena sang balita melakukan kebiasaan buruk tersebut, Novi pun naik pitam dan menganiayanya sampai tewas di rumah sakit.
"Penganiayaan di kediamannya itu, dilakukan dengan cara sabet pakai sapu lidi, cubit, menampar, pukul, hingga menutup wajah anaknya dengan plastik, serta menjerat leher anaknya dengan tali rafia," katanya.
Motif pelaku, tega menyiksa anaknya hanya untuk memberikan hukuman semata.
Tetapi, hukuman itu pun lambat laun membuat GW tersiksa.