Kisah mistis
Dengar Suara Melolong, Dokter Cantik Ini Ketakutan Dalam Lift, Pintunya Tak Mau Tertutup
Saya dan bankerman tersentak saling bertatapan. Sedangkan pasien satu lagi yang mabuk tertidur di sebelah kami
Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: M Iqbal
Laporan Reporter Tribun Pekanbaru, Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Menjalani profesi sebagai seorang dokter kadang bisa saja mengalami kejadian aneh atau yang berkaitan dengan dunia gaib.
Dokter Tri Juwita Sari misalnya, selama melayani pasien dengan sebaik-baiknya, juga pernah merasakan pengalaman-pengalaman aneh.
Pernah pada suatu malam, dokter yang akrab disapa Tri ini mengalami kejadian yang di luar dugaannya.
Saat sedang menangani pasien, ia merasakan kehadiran sosok astral. Meski hanya berupa suara laki-laki seperti tengah kesakitan.
Saat itu ia sedang bertugas di sebuah rumah sakit di Pekanbaru, di ruangan UGD.
Sekitar pukul 02.00 dinihari, tiba-tiba datang dua laki-laki dalam keadaan mabuk. Sekitar bagian kepalanya mengalami luka.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan anamnesa, maka ia menganjurkan si pasien untuk dilakukan rontgen dilantai dua rumah sakit.
"Di ruang rontgen, pasien pertama masuk ke dalam kamar rontgen. Saya dan bankerman serta pasien satu lagi sedang mnunggu di koridor," katanya.
Saat itulah tiba-tiba ia mendengar suara laki-laki melolong yang sangat keras.
"Saya dan bankerman tersentak saling bertatapan. Sedangkan pasien satu lagi yang mabuk tertidur di sebelah kami," ungkap Tri.
Kemudian bankerman berlari ke ruang pemeriksaan rontgen.
Ia menanyakan kepada pasien di dalam soal asal suara tadi. Ternyata pasien tersebut tidak mendengar sama sekali.
Merasa ada yang ganjil, ia dan bankerman mendorong pasien berlari ke arad lift.
Keanehan kembali muncul, tiba-tiba seperti ada yang menekan tombol lift.
Pintu lift tak bisa tertutup selama lebih kurang lima menit.
"Saya ketakutan sekali. Tapi masih tetap diam menunggu lift tertutup dan turun kembali ke IGD," jelas Tri.
Ternyata kejadian tersebut sudah sering terjadi. Bahkan bukan hanya dia saja yang mengalaminya.
Ia menceritakan pengalaman itu kepada temannya. Kejadian yang sama juga pernah dialami temannya itu.(*)
