Sopir Gocar Hilang
8 Fakta Mencengangkan Pembunuhan Ardhie Driver GoCar, No 3 dan 7 Sungguh Tak Nyangka
Ditambah dengan mereka sudah mulai ketakutan karena tahu informasi korban yang hilang tersebar diberitakan online.
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
TRIBUN PEKANBARU.COM, PEKANBARU- Polisi berhasil meringkus pelaku pembunuhan Ardhie Nur Aswan.
Sopir GoCar asal Pekanbaru ini dilaporkan hilang setelah menerima order dan terakhir terlihat Minggu (22/10/2017) malam.
Polisi juga telah mengungkap alasan pelaku tega membunuh pemuda yang masih berusia 23 tahun tersebut.
Melalui eskpose pihak kepolisian, Selasa (28/11/2017) terungkap sejumlah fakta mencengangkan sehingga pelaku tega menghabisi nyawa Ardhie.
Berikut Tribun rangkum sejumlah fakta mencengangkan pembunuhan terhadap Ardhie Driver GoCar.
1. Pelaku membunuh menggunakan benang nilon
Pelaku pembunuhan Ardhie tidak menggunakan senjata tajam saat melakukan aksinya.
Berjumlah 6 orang, pelaku justru memanfaatkan benang nilon yang sudah dipersiapkan sejak awal.
Eksekusi menggunakan nilon tersebut dilakukan tersangka V yang duduk di belakang korban.
Sebelum menjerat leher, Ardhie disuruh berhenti.
Setelah berhenti, V langsung menjerat leher korban.
Namun nilon yang dipakai putus sehingga V kemudian menarik korban dengan mengalungkan tangan ke leher Ardhie.
2. Tubuh korban diduduki sepanjang jalan
Gagal dengan aksi menjerat leher menggunakan nilon, pelaku menarik Ardhie ke kursi belakang.
Korban selanjutnya dicekik hingga lemas.
Selain dicekik, pelaku menduduki korban sepanjang jalan untuk memastikan korban meninggal dunia.
3. Membunuh untuk cari ongkos ikuti seminar MLM
Tersangka F mengaku bahwa mereka ingin ke Bogor untuk mengikuti kegiatan salah satu Multi level marketing (MLM).
Mereka membutuhkan uang sebesar Rp 3 juta untuk berangkat ke Bogor.
"Kami butuh uang Rp 3 juta untuk berangkat ke Bogor. Jadi cara yang cepat mendapatkan uang dengan merampas mobil untuk dijual. Jadi kami rencanakan merampas mobil taksi online," ungkapnya saat dihadirkan pada ekspose di Mapolresta Pekanbaru, Selasa (28/11/2017).
4. Sudah rencanakan aksi
Pelaku sudah merencananakan aksi akan merampok.
Enam berjalan kaki dari kos di Jalan Purwodadi menuju sebuah tempat karaoke di Tampan.
Di lokasi tersebut mereka mulai memesan taksi online.
5. Sengaja memilih kendaraan yang akan dirampok
Sebelum Ardhie, pelaku ternyata sudah sempat memesan 2 taksi online lainnya.
Pertama mobil merk Daihatsu Ayla, namun lantaran tidak muat dan menurut mereka nilai jualnya rendah, akhirnya batal.
Pemesanan kedua yang datang pengemudi dengan mobil Toyota Avanza.
Namun mereka kembali membatalkan pemesanan. Masih dengan asumsi mobil ini harga jualnya rendah.
Barulah yang ketiga kalinya, korban yang datang dengan mobil merk Suzuki Ertiga.+

6. Ada yang Ditangkap di Banten
Polisi meringkus 4 dari 6 pelaku pembunuhan Ardhie driver GoCar.
Namun mereka diringkus di lokasi berbeda.
VHS dan MTG ditangkap di rumah kontrakan mereka di Jalan Purwodadi, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Sabtu (11/11/2017).
Aparat kemudian melakukan pengembangan untuk meringkus pelaku lainnya.
Selasa (14/11/2017) polisi kembali berhasil menangkap satu pelaku lain yakni LPS di Desa Gunung Bayu, Kecamatan Silau Kahian, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Tak hanya itu, satu pelaku lagi juga ditangkap di daerah Cilegon Banten, Rabu (22/11/2017).
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto menegaskan, saat ini pihaknya masih memburu dua orang pelaku lainnya.
Masing-masing berinisial I dan F.
7. Pelaku masih berusia muda yaitu 20 tahun
Aparat kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru berhasil meringkus 4 dari 6 orang pelaku pembunuhan terhadap Ardhie Nur Aswan (23) sopir GoCar yang dikabarkan hilang sejak 22 Oktober 2017 lalu.
Ironisnya, pelaku yang ditangkap masih berusia muda.
Bahkan pelaku justru lebih muda 3 tahun dibandingkan Ardhie.
Keempatnya masing-masing berinisial VHS alias Victor berusia 20tahun, MTG alias Maringan juga 20 tahun , LPS alias Lian 20 tahun dan FST alias Fije juga 20 tahun.

8. Mobil korban dibuang untuk hilangkan jejak
Sejak awal, pelaku memang merencanakan aksi mereka.
Mobil yang dirampok rencana akan dijual.
Namun mobil korban sendiri ternyata dibuang oleh para pelaku ke jurang dengan alasan karena kabar hilangnya Ardhie sudah beredar di sejumlah pemberitaan dan media sosial.
Alhasil, mereka akhirnya sepakat untuk membuang mobil itu dalam rangka menghilangkan jejak dan barang bukti.
Setelah korban dibuang di wilayah Kandis, pelaku kemudian meluncur ke wilayah Sumatera Utara.
Rencananya mobil akan dijual.
Namun rencana tersebut gagal karena menurut pengakuan tersangka F mobil sulit terjual.
Ditambah dengan mereka sudah mulai ketakutan karena tahu informasi korbam yang hilang tersebar diberitakan online.
" Kami mulai takut dan akhirnya sepakat membuang saja mobil tersebut," ungkap F.(*)