Berita Terpopuler
POPULER: Lurah Tercyduk Narkoba, Bidan Nyaris Terbunuh & Edison Wardhana Korban Sulap Demian
Berikut rangkuman berita terpopuler sepanjang Kamis (30/11/2017) yang menarik perhatian pembaca.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Selamat beraktivitas semoga hari ini menyenangkan di hari libur nasional memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Jumat (1/12/2017).
Editor Tribun Pekanbaru.com kembali menghadirkan rangkuman berita terpopuler satu hari sebelumnya.
Barangkali Anda melewatkan karena kesibukan aktivitas.
Berikut rangkuman berita terpopuler sepanjang Kamis (30/11/2017) yang menarik perhatian pembaca.
3. Edison Wardhana Stuntman Demian Aditya Alami Luka Parah saat Lakukan Aksi Ekstrem di SCTV Awards 2017
Acara penghargaan SCTV Awards 2017 diwarnai dengan kecelakaan, Rabu (29/11/2017).
Pada Rabu malam, Demian menampilkan aksi sulap yang sangat mendebarkan.
Dirinya menampilakn pertunjukan sulap bernama The Death Drop.
Aksi ini berbahaya karena melibatkan benda tajam.
Penampilan sulap Demian harusnya berakhir dengan sempurna.
Sayangnya, ada kesalahan yang akhirny membuat aksinya menelan korban.
Edison Wardhana, stuntman Demian, dikabarkan cedera akibat aksi berbahaya Demian.
Kabar ini sudah beredar di media sosial bahkan sempat diposting akun Instagram @lambe_turah, namun kini telah dihapus.
Dikabarkan, pemilik nama lengkap Edison Wishnuwardhana ini mengalami patah tulang dan bocor.
Denyut jantungnya sempat hilang sesaat.
Kini Edison Wishnuwardhana menggunakan alat bantu pernapasan.
Simak artikel lengkapnya berikut ini
Baca: Begini Kondisi Edison Wardhana, Stuntman Demian Aditya di Aksi The Death Drop
Baca: 5 Fakta Edison Wardhana, Stuntman yang Jadi Korban Aksi Demian Aditya
Baca: Demian Aditya Diminta Berhenti dari Dunia Sulap Gara-gara Pertunjukannya Makan Korban
Baca: VIDEO: Celaka saat jadi Peraga Sulap Demian, Mantan Atlet Basket Edison Wardhana Kritis?
2. Oknum Lurah di Siak Tercyduk Narkoba. Muncul dari Dalam Kolam Sambil Minta Ampun
Tertangkapnya oknum lurah Fuad Supri, S.Sos yang tengah pesta Narkoba di kandang ayam, Kamis (30/11/2017) dini hari menjadi berita heboh di kabupaten Siak.
Apalagi kejadian itu dalam suasana suka cita balap sepeda bertaraf international Tour de Siak.
Informasi yang dihimpun Tribun, saat digrebek polisi, ia sembunyi di dalam sebuah kolam. Ia berendam di sana supaya polisi tidak mengetahui jejaknya.
Ketika dua rekannya sudah tertangkap, sang lurah itu belum muncul juga dari dalam kolam yang ada di dekat kandang ayam belakang rumah Roni itu.
Petugas kepolisian curiga melihat permukaan kolam yang tampak beriak.
Lalu seorang petugas kepolisian berinisiatif mengambil kayu untuk mengacau air kolam itu.
Saat itu, kepala lurah ini mucul. Sambil angkat tangan dia minta ampun.
Malunya, saat itu dia menyebut dirinya adalah seorang aparat, yakni aparatur sipil negara.
Bahkan lurah tersebut sempat meminta pihak kepolisian tidak menangkapnya dengan imbalan Rp 20 juta.
Namun, petugas kepolisian menolak tawaran itu mentah-mentah, dan menggelandang oknum lurah itu ke Mako Polres Siak.
Baca artikel selengkapnya berikut ini:
Baca: Lurah di Kabupaten Siak Ini Pesta Narkoba di Kandang Ayam
Baca: Tercyduk Pesta Narkoba, Oknum Lurah di Siak ini Muncul dari Dalam Kolam Sambil Minta Ampun
Baca: Warga Sungai Mempura Tak Menyangka Lurahnya Pesta Narkoba di Kandang Ayam
Baca: Bupati Siak Marah Besar Seorang Lurah Tertangkap Pesta Narkoba di Kandang Ayam
1. Bidan Ini Nyaris Terbunuh untuk Mempertahankan Kehormatannya dari Rudapaksa
Seorang Bidan di Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja yang nyaris terbunuh agar tidak jadi korban rudapaksa, Kamis (30/11/2017) dini hari.
MF, 22 tahun, bertarung pertaruhkan nyawa melawan pelaku AN, 17 tahun, warga Desa Hangtuah.
Warga Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu ini berjuang sekitar setengah jam melawan AN yang membekali diri dengan parang.
Kepala Kepolisian Sektor Perhentian Raja, Iptu.
Asmardi memaparkan Perjuangan MF.
Terjadi di Klinik Bidan Tasimi Jalur 4 Dusun III Desa Hangtuah, tempat MF bekerja.
Pada Kamis dini hari, sekira pukul 00.30 WIB, MF bangun dari tidurnya. Ia akan menunaikan Sholat Tahajud.
Seketika itu, ia melihat AN masuk ke kamarnya melalui jendela.
MF mengenali AN sebagai warga setempat.
Di dalam kamar itu, AN langsung memeluk MF yang masih berbaring.
AN berusaha mencium bibir MF. Namun korban berusaha mengelak dan menutup mulutnya dengan tangan.
Mendapat perlawanan, AN malah makin beringas.
"Pelaku memukuli leher bagian belakang korban sebanyak tiga kali dan korban berteriak minta tolong," ujar Asmardi.
Teriakan MF tidak membuat AN berhenti. Namun kembali memukuli korban berkali-kali dengan tangan kanan. "Tangan kirinya memegang parang sambil mengancam," katanya.
Menurut Asmardi, AN sempat mengayunkan parang ke arah leher belakang MF.
Namun gagal. MF selamat. "Apa mau kau?," katanya menirukan pertanyaan MF saat bergumul dengan AN.
AN menjawab, "Aku mau memperkosa kau!" sambil mencoba menusuk perut MF.
"Akan kubunuh kau!," kata AN lagi yang kian ganas mengancam. MF kembali berhasil mengelak dan menangkisnya. Asmardi mengatakan, kejadian itu berlangsung setengah jam. Korban terus bertahan. Sampai akhirnya MF meminta AN pergi.
"Pergilah kau, aku tak akan teriak," pinta MF. AN pun keluar. Setelah itu, MF mencari pertolongan di luar klinik. MF bertemu dengan warga bernama Indah dan Nila. Lalu menceritakan kejadian mengerikan yang baru saja dialaminya. (*)