Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

GMMK Riau Kecam Sejumlah Aksi Persekusi dan Pelarangan Dakwah Ustadz Abdul Somad

Menurutnya, tidak ada hal yang salah dan terlarang yang dilakukan UAS yang notabenenya hanya memberikan ceramah agama pada umumnya.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: M Iqbal
TribunPekanbaru/Rizky Armanda
GMMK Riau 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) Provinsi Riau mengecam sejumlah aksi persekusi dan pelarangan dakwah yang dilakukan terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS).

Misalnya yang terjadi di Denpasar, Bali beberapa waktu lalu.

Ketika itu sekelompok orang menentang kehadiran UAS di sana.

Ustadz Abdul Somad mendapat penjagaan dari aparat selama di Hotel Aston, Denpasar.
Ustadz Abdul Somad mendapat penjagaan dari aparat selama di Hotel Aston, Denpasar. (kbr.id)

Selanjutnya baru-baru ini, UAS juga diusir dari Hongkong.

Padahal sesuai rencana, UAS akan memberikan ceramah agama pada TKI muslim asal Indonesia yang bekerja di sana.

Namun baru saja sampai di bandara, UAS langsung dicegat beberapa orang dan langsung diperiksa.

Ia pun akhirnya diminta untuk kembali ke Indonesia.

Kejadian juga berlanjut dengan pembatalan ceramah UAS di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Gambir, Jakarta.

"Kita sangat menyayangkan peristiwa-peristiwa seperti ini bisa terjadi. Untuk itu kita perlu memberikan dukungan kepada beliau (UAS)," ujar Ustadz Yana Mulyana, selaku Komando GMMK Riau saat gelaran konferensi pers di Masjid Al-Falah di Jalan Sumatera, Jumat (29/12/2017).

Padahal menurutnya, tidak ada hal yang salah dan terlarang yang dilakukan oleh UAS ini.

Ustadz Abdul Somad tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru melalui Terminal VIP, Minggu (10/12/2017).
Ustadz Abdul Somad tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru melalui Terminal VIP, Minggu (10/12/2017). (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

UAS notabenenya hanya memberikan ceramah agama pada umumnya.

Ia juga merupakan sosok ulama Indonesia, khususnya Riau yang sangat dihormati.

UAS juga merupakan ulama pemersatu umat sekaligus menjadi panutan masyarakat.

"Kita mempertanyakan, kenapa orang yang berbuat baik malah diperlakukan seperti ini. Dugaan kami ada sebuah kekuatan yang melakukan hal ini. Kami meminta agar aparat yang berwajib bisa mengusut tuntas, sebenarnya apa masalahnya," lanjut Yana.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved