Anggota Dewan Ini Sebut Program Bupati Syamsuar Tidak Sesuai RPJMD
Anggota Fraksi Hanura Nasional DPRD Siak Ariadi Tarigan mengaku gelisah dengan jalannya pemerintahan kabupaten Siak
Penulis: Mayonal Putra | Editor:
Laporan wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Anggota DPRD Siak belum puas dengan kinerja bupati Siak Syamsuar. Padahal, 2018 merupakan tahun ketiga kepemimpinan pasangan bupati-wakil bupati Siak periode II, Syamsuar-Alfedri.
Anggota Fraksi Hanura Nasional DPRD Siak Ariadi Tarigan mengaku gelisah dengan jalannya pemerintahan kabupaten Siak. Alasannya, Pemkab Siak lebih menyibukan diri untuk menggelar kegiatan yang bersifat seremonial.
"Janji-janji waktu kampanye belum tertunaikan hingga sekarang. Saya ril saja, apakah teman-teman media tidak melihat betapa banyak jalan kampung yang belum diaspal?," kata dia, Sabtu (19/1).
Ia mengakui sebagai partai pendukung Syamsuar-Alfedri pada Pilkada Siak 2015 lalu. Namun, dengan demikian, bukan berarti hak konstitusinya lenyap untuk mengkritisi pemerintah. Apalagi program yang dijalankan Syamsuar tidak sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Kalau mau kita urai satu satu, ada banyak sekali yang tidak sesuai dengan RPJMD. Seharusnya, program yang dijalankan tidak boleh lari dari sana," kata dia.
Ia melanjutkan, janji untuk meningkatkan jalan poros dan jalan-jalan penghubung antar kampung belum terealisasi. Janji untuk memberikan akses pendidikan yang merata, kata dia, jauh panggang dari api. Sedangkan janji untuk memberikan akses pengobatan secara gratis juga belum terpenuhi.
"Jangan hanya secara umum kita lihat. Apakah media tidak tahu beberapa dokter spesialis meninggalkan RSUD Siak karena gaji mereka jauh di bawah standar? Jadi kesehatan yang mana untuk masyarakat?," kata anggota DPRD Siak Dapil Kandis itu.
Sementara untuk kegiatan seremonial, seperti iven balap sepeda Tour de Siak, Serindit Boat Race, menelan anggaran bermiliaran rupiah. Sedangkan ruang kelas sekolah dasar di pelosok-pelosok daerah masih sangat memprihatinkan.
"Seharusnya Pemkab Siak tidak terjebak dengan kegiatan-kegiatan seremonial saja. Dampak ekonomi dari dana yang dikeluarkan juga tidak berimbang," kata dia.
Ariadi menghimbau Pemkab Siak agar pada 2018 ini, program yang dijalankan tidak melenceng dari RPJMD. Karena ia mengaku terkejut tiba-tiba Syamsuar melaunching agrowisata dengan iven sepeda yang bernama Tour de Sawah.
"Pertama saya mendengar, tour de Sawah, saya bertanya apa itu. Apakah itu serius? Ini lucu sekali kegiatannya," kata dia.
Sementara itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Marudut Pakpahan mengatakan, untuk menilai kinerja pemerintah perlu menunggu sampai April 2018. Karena, penilaian terhadap LKPJ dan LPPD kinerja Pemkab Siak 2017 bakal keluar.
"Tentu kita harus objektif juga melihat. Atau mungkin belum bisa dicapai sekaligus langsung terhadap kebituhan masyarakat. Apalagi dana transfer pusat tidak kunjung cair ke kabupaten," kata dia.
Marudut mengaku memahami kinerja Pemkab Siak akhir-akhir ini akibat turunnya harga minyak. Sehingga ia mendesak kepala OPD harus kreatif mencari dana ke pusat.