Inhu
Menyusuri Objek Wisata Lorong Batu Belah di Batang Cenaku Inhu
Di Kecamatan Batang Cenaku terdapat sejumlah keajaiban alam yang menjadi objek wisata menarik.
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribuninhu.com Bynton Simanungkalit
TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Di balik alam Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), tersimpan rahasia tentang keindahan hutan alami, fauna langka dan dilindungi menjadi bukti.
Kecamatan Batang Cenaku merupakan salah satu dari 14 kecamatan di Kabupaten Inhu yang sebagian besar wilayahnya masih dikelilingi hutan.
Baca: Video: Begini Pesona Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban Kuantan Singingi
Baca: Pria ini Lamar Kekasih yang Terbujur Kaku di Peti Jenazah, Wajahnya Seperti Putri yang Lagi Tertidur
Bahkan sebagian desanya termasuk ke dalam areal hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT).
Tidak hanya soal keindahan alamnya saja, namun Kecamatan Batang Cenaku termasuk dalam salah satu wilayah adat suku asli, suku Talang Mamak yang berdiam di negeri itu lebih dari seabad lalu.
Bentang alam Kecamatan Batang Cenaku terdiri dari bukit-bukit, sungai dan juga hutan.
Oleh karena itu, di Kecamatan Batang Cenaku terdapat sejumlah keajaiban alam yang menjadi objek wisata menarik.
Baca: Terungkap, Begini Cara Pelaku Melecehkan Pasien Cantik Itu, Manfaatkan Alat Ini
Beberapa diantaranya yang sudah dikenal mungkin, antara lain Air Terjun Tembulun Berasap dan Air Terjun Denalo.
Selain dua objek itu, ternyata alam Batang Cenaku masih menyimpan objek wisata indah berupa dinding batu atau yang dikenal dengan nama batu belah oleh masyarakat sekitar.
Letaknya berada di Hulu Sungai Cenaku, sehingga bisa disebut sebagai salah satu pintu menuju Hulu Sungai Cenaku.
Objek wisata batu belah ini terbilang masih "perawan", sebab tak banyak orang yang mengetahui letaknya.
Camat Batang Cenaku, Basuki dan sejumlah rekannya mencoba menggali potensi keindahan keajaiban alam pada objek wisata batu belah. Minggu (21/1/2018) siang adalah hari yang sudah mereka tentukan untuk berpetualang ke batu belah.
Perjalanan dimulai dari Kantor Batang Cenaku. Jarak tempuh dari kantor Kecamatan Batang Cenaku menuju lokasi batu belah diperkirakan sejauh 14 Kilometer.
Sementara waktu tempuh diperkirakan empat sampai lima jam.
Rombongan melaksanakan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor.
Selama perjalanan langit tampak cerah, meski terik matahari tidak terlalu menyengat di kulit sebab rombongan sudah mempersiapkan diri dengan pakaian lengan panjang dan celana panjang.
Rute pertama dalam perjalanan tersebut adalah menuju Desa Anak Talang, yang berjarak sekitar satu jam dari kantor Kecamatan Batang Cenaku.
Selanjutnya dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Dusun Teluk Kuali, yang waktu tempuhny diperkirakan mencapai satu setengah jam, tergantung dengan kondisi jalan.
Lokasi batu belah berada di Dusun Teluk Kuali, Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku.
Namun dari lokasi pemukiman menuju batu belah, pengunjung masih harus melakukan perjalanan dengan berjalan kaki.
Pasalnya, untuk menuju ke sana belum ada akses untuk kendaraan bermotor.
Meski begitu, selama perjalanan para pengunjung bisa menikmati kealamian hutan di Dusun Teluk Kuali.
Sekilas tentang nama Dusun Teluk Kuali, diberi nama Teluk Kuali karena dusun tersebut dikelilingi dengan perbukitan kecil dimana dusun itu berada di tengahnya.
Kondisi alam dusun tersebut mirip seperti kuali, sehingga dusun tersebut diberi nama Dusun Teluk Kuali.
Untuk menuju lokasi batu belah, para pengunjung akan menyusuri jalan di lembah perbukitan Dusun Teluk Kuali.
Setelah menempuh perjalan sekira satu setengah jam, tentunya akan sangat melelehkan.
Namun rasa lelah itu terbayar setelah mencapai, dinding batu batu belah yang kokoh berdiri yang diperkirakan umurnya sudah lebih dari seabad lalu.
Bila diukur, tinggi sisi-sisi dinding batu belah mencapai 100 meter lebih.
Antara sisi kiri dan sisi kanannya terdapat lorong sepanjang kurang lebih 350 meter dengan lebar dua meter.
Di dalam lorong yang juga terdapat aliran air sungai kecil itu, pengunjung bisa berjalan kaki.
Sepanjang perjalanan, pengunjung baru berhati-hati sebab banyak sisa-sisa batang dan akar pohon yang melintang di sepanjang lorong dinding batu belah.
Tidak hanya itu, pada dinding batu belah juga ditutupi lumut-lumut.
Kondisi itu semakin menambah sensasi berpetualang saat menyusuri lorong batu belah.
Setibanya di ujung lorong, pengunjung akan tiba di Hulu Sungai Cenaku.
Objek wisata itu memang sangat jarang diketahui publik.
Hingga kini belum ada sumber yang bisa memastikan apa yang membentuk batu belah itu.
Namun Basuki menduga batu belah itu tersebut karena gempa.
Selain lumut-lumut, di sepanjang dinding batu belah banyak unsur bebatuan yang bisa dijadikan objek penelitian.
Pihak Kecamatan Batang Cenaku berupaya mempromosikan lokasi tersebut sebagai salah satu objek wisata di Batang Cenaku.
"Batu belah ini cocok menjadi lokasi paralayang, karena bukit-bukitnya itu tinggi sekali. Selain itu, juga bisa menjadi objek wisata berpetualang bari para pengunjung yang suka petualangan," katanya.
Basuki juga menyampaikan, di lokasi serupa juga banyak objek wisata yang masih bisa dikembangkan.
Namun karena waktu yang terbatas, sehingga rombongan tidak bisa melanjutkan perjalanan untuk mencari objek wisata yang lainnya.
Sebelum matahari tenggelam, para rombongan harus bersiap-siap untuk pulang dan meninggalkan lokasi batu belah dengan segala rahasia dan keindahan di dalamnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/camat-batang-cenaku-basuki-dan-sejumlah-rekannya-menelusuri-objek-wisata-batu-belah_20180128_151749.jpg)