Gerhana Bulan Total

Dari Pertarungan di Langit Hingga Kisah Cinta, 3 Mitos Ini Dipercaya Jadi Penyebab Gerhana Bulan 

Sebelum ilmu pengetahuan modern ditemukan, orang-orang kuno sudah mencoba mencari tahu musabab terjadinya gerhana bulan.

Editor: M Iqbal
Ilustrasi gerhana bulan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Malam ini, Rabu (31/1), beberapa tempat di belahan dunia, termasuk Indonesia kedatangan tamu. Yakni sebuah fenomena alam bernama gerhana bulan.

Yang istimewa, ini adalah gerhana bulan super blue blood moon pertama sejak 150 tahun yang lalu.

Sebelum ilmu pengetahuan modern ditemukan dan memecahkan rahasia di baliknya, orang-orang kuno sudah mencoba mencari tahu musabab terjadinya gerhana bulan.

Pertarungan beruang

Sepnjang sejarah, banyak peradaban dunia yang menghubungkan gerhana bulan dengan beberapa jenis konflik yang terjadi di langit.

Kepada Nationald Geographic pada 2013 lalu, direktur Griffith Observatory Los Angeles Edwin C. Krupp mengatakan bahwa bagi banyak kalangan, gerhana bulan melambangkan “gangguan terhadap tananan yang mapan”.  

Menurut mitos orang-orang Pomo di California bagian utara, gerhana bulan terjadi saat beruang, yang berkeliaran di sepanjang Bima Sakti, bertemu matahari.

Saat matahari menolak menyingkir, si beruang menantang matahari untuk berkelahi. Pertempuran ini membuat matahari berhenti bersinar sementara—ini fase gerhana matahari.

Si beruang terus maju ke depan hingga bertemu bulan—yang dipercaya sebagai saudara perempuan matahari—dan menantangnya untuk berkelahi juga.

Bulan—seperti kakaknya—terhalang karena pertempuran.

Bulan sebagai makanan

Mitos lain, beberapa suku kuno menyebut bahwa bulan terbuat dari keju yang tertelan oleh makhluk yang kelaparan. Cherokee, suku asli Amerika Serikat bagian tenggara menceritakan mitos tentang seekor kodok yang memakan bulan sehingga terjadi gerhana bulan.

Kisah serupa juga terjadi pada orang-orang Vietnam di Asia Tenggara.

Tapi orang-orang Nuu-chah-nulth dan Kwakwaka’wakw di pesisir Barat Laut Pasifik percaya bahwa ada sesuatu yang menelan bulan selama gerhana—bisa mulut, bisa pintu, atawa surga.

Mitologi Yunani kuno menjelaskan bahwa gerhana bulan terjadi ketika seorang dewi berwujud jaguar memakan bulan, dan orang-orang Aztec kuno menyebut dewi kesuburan Cihuacoatl kadang-kadang menyantap satelit bumi itu.

Halaman
12
Tags
gerhana
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved