Kronologi Lengkap Tragedi Siswa Aniaya Guru hingga Tewas, Nomor 11 Bikin Sedih
Olah TKP kasus siswa menganiaya gurunya, Ahmad Budi Cahyono, hingga meninggal dunia dilakukan tertutup.
Surya.co id mendapatkan sebuah laporan yang membahas terkait kondisi Budi.
"Saat itu Kepsek tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah Pak Budi."
Jadi dipersilahkan, "Agar Pak Budi pulang duluan."
"Kemudian Kepsek mendapat kabar dari pihak keluarga bahwa sesampainya di rumah, Pak Budi istirahat karena mengeluh sakit pada lehernya."
"Selang beberapa saat, Pak Budi kesakitan dan tidak sadarkan diri dan langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya."
5. Beredar Selentingan Rumor
Beredar selentingan rumor, sebuah informasi menyebutkan saat Budi dalam perjalanan pulang, diduga dicegat HI. Namun, informasi ini masih misteri.
6. Akhirnya Menghembuskan Nafas Terakhir
Budi secara mengejutkan akhirnya meninggal dunia jam 9.40 malam.
7. Masih Berstatus Honorer
Ternyata, Budi merupakan guru yang masih berstatus honorer dengan gaji Rp 400.000 sebulan.
8. Mengajar Seni Rupa
Sang guru yang mengajar di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, mengajar mata pelajaran Seni Rupa di kelas 9 tentang seni lukis.
Kendati demikian Budi juga jago bermain musik.
10. Jadi Idola Para Siswa
Pak Guru muda ini dikenal jago bermain beberapa alat musik, termasuk biola, dan memiliki paras yang tampan.
"Dia guru idola para siswanya," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim), Saiful Rachman.
11. Istri tengah hamil muda
Ahmad Budi Cahyono, guru SMAN 1 Torju, Sampang, yang tewas dianiaya muridnya sendiri tak akan bisa melihat wajah anaknya yang kini masih ada di dalam kandungan sang ibu.
Saat ini, Sianit Sinta (23), istri guru Seni Rupa itu memang sedang mengandung janin. Usia kandungannya sudah memasuki bulan kelima.
12. Kasus Ini Harus Dituntaskan
Dalam cuitan di akun Twitter pribadi, Saiful Rachman bertekat akan menuntaskan kasus penganiayaan siswa kepada gurunya di SMA Tarjon, Sampang.
Baginya ini persoalan sangat serius dan harus ditindaklanjuti secara hukum.
Sang Kepala Dindik Jatim juga mencolek akun resmi Kemendikbud RI serta Pemprov Jatim di Twitter.(*)