Pelaku Penganiayaan yang Tewaskan Guru di Sampang Dijuluki Pendekar oleh Teman-Temannya
Atas aksi tak terpujinya tersebut, seorang Guru tak tetap (GTT) bidang seni rupa bernama Ahmad Budi Cahyono (26) meninggal dunia
TRIBUNPEKANBARU.COM - Beberapa hari terakhir, masyarakat dihebohkan dengan peristiwa penganiayaan yang dilakukan salah satu siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Torjun, Sampang berinisial MH (17).
Atas aksi tak terpujinya tersebut, seorang Guru tak tetap (GTT) bidang seni rupa bernama Ahmad Budi Cahyono (26) meninggal dunia di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, pada hari Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 21.40 WIB kemarin.
Polisi menduga tewasnya Budi disebabkan pecahnya pembuluh otak di leher setelah terkena pukulan MH di depan kelas.
Lalu, seperti apakah kepribadian pelaku saat bersekolah di SMA tersebut?
Baca: Siswa Tega Aniaya Gurunya hingga Tewas, Ini Pandangan Psikolog
Kepala sekolah SMAN 1 Torjun, Mohammad Amat mengatakan, selama ini pelaku memang dikenal bandel dan sering berperilaku kurang baik di sekolah.
Atas kelakuannya tersebut, hampir semua guru pengajar memiliki catatan merah padanya.
Sementara itu, di mata teman-temannya, MH dikenal sebagai sosok pendekar.
Dirinya memiliki ilmu bela diri.
Salah satu teman korban berinisial AM mengaku bahwa pelaku menekuni ilmu bela diri sejak duduk di bangku SMP.
Tribunstyle melansir dari Kompas, "Anaknya memang pendekar dan sudah lama belajarnya," kata AM saat ditemui di depan kantor Polres Sampang, Jumat (2/2/2018).
AM juga mengatakan bahwa MH tak segan-segan mengeluarkan jurus bela dirinya jika diledek oleh teman-temannya.
Entah itu karena reflek atau pengaruh ilmu bela diri yang dimiliki pelaku.
"Kalau disentuh sedikit badannya, biasanya reflek seperti orang mau pencak silat," imbuh AM.
Namun, pengakuan berbeda dilontarkan oleh Kapolres Sampang, Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Wadiman.