Kisah Kakak Adik Banting Tulang Demi Keluarga, Emaknya Terbaring Sakit dan Perut Membesar
Anak usia 13 tahun ini mengaku terpaksa bekerja untuk untuk membantu kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ariestia
Mereka pulang hanya untuk memberi uang dan sekedar menjenguk ibunya.
"Namun tidak banyak, kan gaji mereka tidak besar juga di sana," ungkap Misri.
Sementara itu, M Zen mengungkapkan, isterinya sudah lama sakit.
Namun, karena tidak punya biaya, pengobatan isterinya tidak tuntas.
"Isteri saya sudah 8 tahun sakit, setelah melahirkan anak yang paling bungsu perutnya terus membesar dan tidak bisa berdiri," ujar M Zen.
Sebenarnya kata M Zen, isterinya terdaftar di BPJS kelas III, namun ia tidak paham untuk menggunakannya.
"Kami tidak paham. Sebelumnya isteri saya dirujuk ke RSUD Pekanbaru, namun saya bingung dengan birokrasi dan saya tidak punya uang untuk ongkos berangkat," ujar warga Desa Tanah Merah, Kecamatan Rangsang Pesisir ini.
M Zen juga mengaku tidak rela melihat Misri dan Hamzah harus bekerja membanting tulang untuk membiayai makan mereka. Namun, M Zen tidak bisa berbuat apa-apa.
"Saya tidak bisa apa-apa. Kalau saya kerja, siapa yang ngurus emak anak-anak," ujarnya. (*)
