Rezeki Anda Tersendat? Ini Amalan Mujarab Rasulullah SAW untuk Melancarkannya

Tersebut dalam banyak hadits sahih sebuah riwayat di mana Nabi memerintahkan sejumlah sahabat untuk mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki.

Penulis: harismanto | Editor: harismanto
KOMPAS/ADI PRINANTYO
Jutaan warga Muslim dari berbagai penjuru dunia menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (11/2/2015) dini hari waktu setempat. Di antara jemaah umrah yang menuju Mekkah dan Madinah, jemaah asal Indonesia termasuk salah satu yang mendominasi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada kalanya Rasulullah SAW menganjurkan para sahabat untuk melazimkan suatu amalan.

Rasulullah SAW sendiri menyebutkan buah dari amal tersebut atau tidak menyebutkannya sama sekali.

Namun, ibadah zikir, sangat dianjurkan kapan saja dan pada saat apa saja.

Tidak peduli panas, hujan, mendung, atau terik, zikir tetap disarankan.

Baca: Agar Dikabulkan, Ini Waktu Terbaik Berdoa di Hari Jumat, Jangan Lewatkan!

Baca: Keutamaan Hari Jumat, Perbanyak Amalan-amalan Ini dari Pagi Sampai Petang

Tidak ada ketentuan bahwa zikir mesti diperbanyak saat saluran rezeki tersumbat atau kredit macet. Demikian juga di waktu senang.

Singkatnya lidah tidak boleh kering dari zikir di mana saja dan kapan saja.

Berikut, seperti dimuat nu.or.id, ini merupakan amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW kepada sejumlah sahabatnya dengan faidah melonggarkan saluran-saluran rezeki.

Demikian disebutkan Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.

Baca: Usai Makan Sahur Rasulullah Tak Langsung Tidur, Inilah Manfaat Luar Biasanya!

Tersebut dalam banyak hadits sahih sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki.

Sebagian ‘arifin mengatakan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin.

Bacaan yang dimaksud ialah “La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin” setiap hari 100 kali. “Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil adzim, astaghfirullahal adzim” setiap hari 100 kali.

Banyak guru besar menganggap baik melazimkan bacaan ini saat di antara sembahyang sunah Subuh dan sembahyang Subuh.

Baca: Ini yang Dilakukan Rasulullah SAW di Hari Jumat

Kalau kesempatan itu luput, maka bacalah setelah Subuh hingga sebelum fajar menyingsing.

Bila di waktu itu luput juga, maka bacalah setelah matahari gelincir (penanda Zhuhur).

Singkatnya, kalau bisa jangan sampai setiap orang mengarungi hari-harinya tanpa bacaan ini.

Rezeki yang dimaksud di atas mencakup rezeki lahir maupun batin.

Artinya, tidak ada salahnya kalau bacaan ini diamalkan oleh para murid yang cenderung bebal menerima pelajaran atau mereka yang sulit mengubah kebiasaan buruk menjadi baik.

Yang jelas, amalan ini menambah pahala yang bersangkutan.

“La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin. Muhammadur Rasulullah Ash-shadiqul Wa‘dil Amin” merupakan kalimat yang tertera di pintu Ka‘bah.

Siapa membacanya, akan mendapat pahala yang besar.

Demikian keterangan Mufti Jakarta Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya "Kitab Sifat Dua Puluh" dengan bahasa Arab Melayu. Wallahu A ‘lam. (nu.or.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved