Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Trenyuh! Kisah Polwan Cantik Bripda Regita, Bikin Kesal Pengemudi Mobil Demi Seorang Bapak Tua

Atas dasar kemanusiaan itu lah kemudian Regita memilih mendamaikan pengemudi mobil dan seorang pengendara motor yang sudah tua.

Penulis: Budi Rahmat | Editor: Ariestia
Istimewa
Bripda Regita, Polwan Polresta Pekanbaru 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebagai personel Polri, Bripda Regita menjaga batul amanah yang diembannya.

Amanah yang baginya yang harus pula ditunjukkan melalui sikap.

Tidak peduli apakah itu saat ia berpakaian dinas maupun tidak.

Selama ia berada pada sebuah kejadian yang menuntut kehadiran seorang polisi, maka polwan cantik ini pun siap menjadi menanganinya.

Dihitung pengalaman, gadis penghobi olahraga renang ini masih dikatakan yunior.

Namun itu bukan berarti mengurangi profesionalitasnya dalam menjalankan tugas.

Apa yang menjadi perintah pimpinan segera dilaksanakan.

Bagi gadis 23 tahun ini, mengenakan pakaian polisi adalah sebuah kebanggaan.

Bripda Regita, Polwan Polresta Pekanbaru
Bripda Regita, Polwan Polresta Pekanbaru (Istimewa)

Kebanggaan yang memberikan motivasi berlipat sesuai dengan tugas dan fungsinya pula.

Karena itu, Regita mengaku kebanggaan itu baru ia rasakan ketika bisa memberikan yang terbaik dalam tugasnya.

Sadar dengan tugas yang ia emban, Bripda Regita menyebutkan bahwa waktu adalah segalanya.

Artinya dengan menghargai waktu maka pekerjaan yang dilakukan juga akan semakin dimudahkan.

Karena waktu tidak akan bisa dimundurkan maka Regita mengaku memilih sesegera mungkin melakukan tugas sebagai bentuk Quick Respon.

Namun siapa sangka dulunya gadis penyuka film bergenre action ini kerap terlambat.

Karena kelalaiannya itu pula ia beberapakali mendapat sanksi dan teguran.

Itu ketika ia masih duduk dibangku SMU.

Namun cerita terlambat itu kini hanya tinggal kenangan.

Regita yang kini menjadi sosok yang lebih menghargai waktu dan pantang untuk menunda pekerjaan.

Meski terbilang masih yunior, namun Regita terus berusaha menempa kemampuan dan pengalamannya.

Kedewasaan bersikap dan memahami tugasnya semakin hari kian menjadikannya paham dan berani serta tegas.

Termasuk pada pengalaman yang sampai kini masih diingatnya.

Gadis cantik ini ternyata pernah membuat seorang pengendara mobil kesal.

Kekesalan pengendara yang akhirnya memilih balik kanan.

Itu saat ia memediasi peristiwa senggolan pengendara sepeda motor dan pengendara mobil.

Tidak senang mobilnya lecet, pengendara mobil kemudian meminta uang kepada pengendara motor.

Namun saat itu, Regita yang berada dilokasi justru melihat sisi lain dari apa yang terjadi.

Apalagi melihat si pengendara motor yang sudah tua dengan kondisi motor yang sudah usang.

Maka dengan jiwa kepemimpinannya ia pun memilih kedua pihak untuk berdamai.

Si pengendara motor ia persilahkan melanjutkan perjalanan dan pengendara mobil ia minta agar tidak meminta uang hanya karena lecet sedikit pada bagian mobil.

Namun, dengan cara penyampaiannya yang tulus ikhlas serta memilih tidak menjadi masalah yang berkepanjangan justru menjadikan pengendara mobil kesal.

Kesal karena ia tidak mendapat ganti rugi atas lecet pada mobilnya.

Bagi Regita, permintaan pengemudi mobil tidak pantas diarahkan pada pengendara motor.

Apalagi pengendara motor sudah menyampaikan maaf sembari menangis.

Jangankan memberikan uang, sepeda motor yang dipakaipun tidak mampu dirawat maksimal oleh pengendara yang sudah tua tersebut.

Atas dasar kemanusiaan itu lah kemudian Regita memilih jalan damai.

Setahun sudah pengalaman tersebut memberikan efek yang positif bagi Regita.

Kebanggaannya sebagai seorang polisi baginya adalah saat memberikan yang terbaik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved