Kampar
Polemik Lima Desa Guru Dimutasi, Ini Fakta Mengejutkan Lainnya yang Disampaikan Disdikpora Kampar
Polemik perbatasan Kampar dengan Rokan Hulu berdampak terhadap dunia pendidikan.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Budi Rahmat
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando Sihombing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Polemik perbatasan Kampar dengan Rokan Hulu berdampak terhadap dunia pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kampar, M. Yasir mengungkap perlakuan mengejutkan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terhadap guru.
Baca: Aborsi di Kamar Mandi, Pasangan Kekasih Tega Bunuh Janin Usia 6 Bulan
Yasir mengungkapkan, ada guru yang dimutasi karena bersedia pindah ke Kampar.
Menurut dia, sebelumnya sudah ada guru yang sudah setuju menginduk ke Kampar.
"Yang ada, guru dipindahkan jauh-jauh dari sekolah (di lima desa)," ungkap Yasir, Selasa (6/3/2018).
Yasir mengatakan, pihaknya juga pernah menyiapkan tenaga pengajar untuk ditempatkan ke sekolah di lima desa.
Baca: NGERI. . .Cara Pelaku Aborsi di Kamar Mandi Bikin Merinding, Lakukan Sendiri
Para guru disiapkan untuk menggantikan guru dari Rokan Hulu jika kewenangan terhadap sekolah telah diserahkan ke Kampar secara resmi.
Para guru, kata dia, bahkan sudah sempat masuk ke sekolah untuk bertugas. Namun kedatangan mereka ditolak. "(guru) yang dari kita (Kampar) tidak diterima masuk. Terpaksa kita tarik lagi," kata Yasir.
Pemkab Rohul mestinya harus sudah menyerahkan kewenangan sekolah kepada Kampar paling lama 31 Agustus 2017 lalu.
Ini sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak dalam pertemuan yang dimediasi oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Kesepakatan itu telah dilaporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Nyatanya, Rohul tak kunjung menyerahkan Personel, Pendanaan Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) ke Kampar hingga kini. (*)