Kampar
Kisah Guru di Kampar Harus Nginap di Bangunan Sekolah, Tak Bisa Pulang Karena Sulitnya Akses Jalan
Miris, Kesulitan dialami guru yang mengajar di SD Negeri 020 Balung Kecamatan XIII Koto Kampar.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Budi Rahmat
Beratnya rintangan yang harus dihadapi guru SDN 020 Balung itu, tidak sepadan dengan gaji mereka.
Esdi menyebutkan, guru menerima gaji hanya Rp. 600.000 per bulan.
Bersumber dari Pemerintah Kabupaten Kampar dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Baca: MENGAGUMKAN, Vanessa 2 Kali Pecahkan Rekor di Singapura, Lihat Catatan Waktunya
"400.000 dari honor komite (Pemkab) Kampar, 200.000 dari BOS," kata Esdi. Orang tua peserta didik tidak pernah dibebankan untuk menambah honor guru, sebab aturan melarangnya.

Menurut Esdi, dengan gaji seadanya, guru yang tidak sanggup. Mereka akhirnya mundur, padahal baru beberapa bulan mengajar. Di sekolah itu ada delapan orang guru. Termasuk dia.
"Hanya saya yang PNS. Tujuh orang semuanya honor," kata Esdi.
Ia berharap ada perhatian dari Pemerintah. Bukan saja pembangunan gedung sekolah, juga penempatan guru PNS di sekolah itu.
Menurut Esdi, dalam proses belajar, sekolah masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006.
Sekolah belum sanggup menerapkan Kurikulum 2013.
Baca: Digigit Kobra Mematikan, Penakluk Ular Finalis Asias Got Talent Ini Meregang Nyawa saat Beraksi
Ia menargetkan Kurikulum 2013 akan diterapkan pada ajaran baru, 2018-2019, dengan fasilitas seadanya. "Kalau nggak bisa, ya, dibisa-bisakanlah," ucapnya.
Esdi menuturkan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan persoalan sekolah itu dalam berbagai kesempatan. Mulai dari Kepala Desa, Reses Anggota DPRD sampai Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrembang).
"Katanya tahun ini akan diperhatikan. Bapak Kades, Camat juga ikut mendorong," ujar Esdi.

SDN 020 Balung adalah pemekaran dari SDN 016 Balung melalui Keputusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kampar tahun 2014 silam.
Baca: Dewan Pesismis Pembangunan Jembatan Siak IV Selesai Akhir Desember 2018, Ini Penyebabnya
Namun sekolah ini sudah dibangun sejak 10 tahun lalu.
Sekolah dibangun atas swadaya orang tua siswa.
Sejak berdiri, pembangunan sekolah ini tidak pernah kecipratan uang negara sepeserpun. (*)