Bengkalis
Geledah Kantor DPRD Bengkalis hingga Malam, Ini yang Diamankan Penyidik KPK
Setidaknya ada dua kali pria berompi kuning bertulisan KPK keluar dari ruang bagian persidangan.
Setidaknya ada dua kali pria berompi kuning bertulisan KPK keluar dari ruang bagian persidangan.
Pria pertama menggunakan rompi KPK lengkap masker penutup mulut dan hidung membawa berkas dengan menggunakan tas sandang berwarna hitam yang dijinjing.
Berkas dibawa dari ruang bagian persidangan diangkut menuju ruang utama di kantor DPRD Bengkalis.
Selang beberapa lama, dua orang pria dengan pakaian yang sama kembali keluar dengan membawa sejumlah berkas.
Dua orang pria ini terlihat membawa berkas dari ruang bagian persidangan menuju ruang utama kantor DPRD Bengkalis.
Proyek jalan
Ketua DPRD Bengkalis Abdul Kadir mengatakan, pengeledahan yang dilakukan KPK di kantor dewan masih terkait kasus dugaan korupsi multi year pembangunan jalan di Pulau Rupat tahun anggaran 2013 yang lalu.
Hal ini diungkap Ketua DPRD Bengkalis Abdul Kadir kepada awak media saat keluar dari ruangannya.
"Memang benar kedatangan KPK ini dalam rangka lanjutan proses pemeriksaan proyek MY (multi years) Batu Panjang Pangkalan Nyirih di Rupat," ujar Abdul Kadir, kepada sejumlah wartawan, Senin.
Abdul Kadir menambahkan, pihaknya hanya mendampingi petugas KPK dalam mengumpulkan dokumen yang dicari disejumlah ruangan terkait kasus pembangunan jalan di Rupat tersebut.
"Kita tadi juga minta Sekwan untuk mendampingi KPK dalam mengumpulkan dokumen yang selanjutnya dikumpulkan diruangan saya, " kata Abdul Kadir.
Selain itu pihaknya memanggil Kepala Bappeda Bengkalis untuk membantu KPK mencari berkas yang diperlukan.
Begitu pula Sekretaris Badan Tanaman dan Ketahanan Pangan Syafrizan karena masih terkait dalam masalah proyek multi years tahun 2013.
Penggeledahan ini terkait proses lanjutan kasus yang ditangani KPK, dimana sebelumnya Kantor Bupati Bengkalis dan kantor PUPR sudah digeledah pada tahun yang lalu.
"Nilai proyek Rupat ini sekitar Rp 500 miliar. Penggeledahan ini terkait proses lanjutan perkara tersebut yang saat ini ditangani KPK, " ujar Abdul Kadir.