Kampar
Temuan Benda Kuno Diduga Bagian Candi Muara Takus, Begini Sikap Disparbud Kampar
BPCB adalah pihak yang berwenang menangani temuan benda diduga batu kuno tersebut.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar, Heri Susanto mengkonfirmasi telah mengetahui temuan warga berupa batu diduga bagian Candi Muara Takus di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Namun pihaknya belum mengambil tindakan.
Heri mengaku baru mengetahui kabar itu dari media sosial.
Sejak akhir pekan lalu, ia berada di Malaysia dan baru kembali, Selasa (20/3/2018).
Guna menindaklanjuti temuan ini, Disparbud akan ke lokasi.

Baca: Buntut Temuan Benda Aneh, Kades Ungkap Fakta Mengejutkan Galian C Dekat Candi Muara Takus
Baca: MENGEJUTKAN, Warga Menemukan Benda Aneh di Bekas Lokasi Galian C Dekat Candi Muara Takus
"Yang di dekat candi itu, ya? Nanti akan berkoordinasi dengan PCB Batu Sangkar," kata Heri, Selasa pagi. PCB dimaksud adalah Balai Pelestarian Cagar Budaya yang berkedudukan di Jalan Sultan Alam Bagagarsyah, Pagaruyung, Batusangkar, Sumatera Barat.
Menurut dia, BPCB adalah pihak yang berwenang menangani temuan benda diduga batu kuno tersebut.
BPCB juga akan meneliti untuk memastikan apakah benda itu adalah peninggalan situs sejarah atau tidak.
"Harus diteliti dululah. Nggak bisa sembarangan itu. Soalnya kan berkaitan dengan benda purbakala," ujar Heri.
Ihwal lokasi penemuan benda itu, Heri menyayangkan ada aktivitas Galian C di dalam kawasan Candi Muara Takus.
Ia menegaskan, penambangan di dalam kawasan yang ditetapkan menjadi cagar budaya sangat dilarang.
Heri belum bersedia memberi keterangan lebih jauh saat ditanya jeratan pidana yang dapat dikenakan kepada pengusaha Galian C.
Ia masih perlu mempelajari kasus ini.
Baca: Tak Gubris Imbauan Dishub, Ditempat Ini Warga Diminta Biaya Parkir Lebih Mahal
Baca: Tak Mau Berisik, Bayi 1 Tahun di Karawang Koma Usai Dianiaya Pacar Sang Ibu
"Jadi memang nggak bisa itu (Galian C) di dalam cagar budaya. Ke depan, ini harus diperhatikan. Saya pelajari dulu," pungkas Heri.
Benda berupa batu ditemukan di lokasi Galian C dekat Candi Muara Takus, Jumat (16/3) lalu.
Batu itu berukuran 16 sentimeter persegi dengan ketebalan 4 sentimeter.
Warga menyebut benda itu bagian dari pelataran candi.
Mirisnya, Galian C hanya berjarak sekitar 400 meter dari candi.
Dinas Lingkungan Hidup Kampar memastikan tidak pernah menerbitkan izin usaha Galian C di sekitar Candi Muara Takus.
Warga menemukan beberapa benda aneh di bekas lokasi Galian C dekat Candi Muara Takus, Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar.
Benda ini diyakini masih bagian dari candi yang sudah lama terpendam di dalam tanah.
Informasi ini didapat Martin Hendra dari warga sekitar candi, Jumat (16/3/2018) sore lalu.
"Menurut masyarakat, ada penemuan berupa pelataran candi yang sudah digerus Eskavator (alat berat)," ungkapnya, Minggu (18/3).
Martin mengatakan, lokasi penemuan berjarak sekitar 400 meter di utara candi.
Tepatnya ke arah jembatan penghubung Desa Muara Takus dengan Desa Gunung Bungsu.
Martin mengatakan, penambangan pasir dan batu itu tidak beroperasi lagi.
Pengusaha meninggalkan bekas pengerukan begitu saja.
Kini yang tinggal hanya genangan di lubang bekas galian.
Sedangkan tanah digali habis-habisan.
Menurut Martin, benda-benda itu berupa batu kuno berukuran 16 sentimeter persegi dengan ketebalan 4 sentimeter.
Warga mempercayai, batu itu adalah penyusun bangunan rumah masyarakat kerajaan sekitar candi di zaman dahulu.
"Bisa jadi banyak artefak di dalam tanah (yang masih terkubur)," kata Martin.
Ia sudah memberitahu penemuan ini kepada seorang pejabat Dinas Pariwisata Riau, Darliana yang juga dikenal sebagai Arkeolog.
Masyarakat berharap situs sejarah yang diduga masih terkubur di dalam tanah ditemukan. (*)