Mengejutkan. .Dukun Tanah Abang Ngaku Gandakan Uang Pakai Jenglot, Begini Fakta Sebenarnya
Yono (54) seorang dukun di Tanah Abang, Jakarta Pusat yang mengaku bisa menggandakan uang pakai jenglot kini harus mendekam di tahanan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Yono (54) seorang dukun di Tanah Abang, Jakarta Pusat yang mengaku bisa menggandakan uang pakai jenglot kini harus mendekam di tahanan Polsek Metro Tanah Abang.
Dia ditangkap pada Selasa (20/3/2018) setelah pasangan suami istri yang telah menyerahkan uang Rp 10 juta kepadanya melaporkan Yono ke Polsek Tanah Abang.
Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan bila Yono pertama kali menjalankan aksinya pada lima tahun lalu.
"Menurut keterangan tersangka, ia pertama kali melakukan aksinya pada lima tahun lalu," kata Lukman saat dihubungi TribunJakarta.com. Rabu (21/3/2018).
Sebelum ditangkap, Yono sendiri sudah dua kali melakukan aksinya dengan korban yang sama.
Baca: Kian Kecil Jasadnya Jenglot Dipercaya Makin Sakti dan Bisa Bikin Cepat Kaya, Harga Jualnya Tinggi
Modusnya, Yono membawa uang Rp 10 juta yang dibawa korbannya. Setelahnya, ia meninggalkan korban di sebuah ruangan untuk mengambil kain kafan dan Kotak berisi jenglot.
Di sini ia mengaku kain kafan itu berisi uang korbannya. Lantas, Yono meminta korbannya pergi ke kali yang berada di Jalan Penjernihan Raya dekat TPU Karet Bivak.
Di sana, Yono meminta korbannya untuk melemparkan kain kafan tersebut.
Setelah itu, ia meminta agar korban menyimpan kotak berisi jenglot.
Akibat perbuatannya ia dikenakan pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman kurungan penjara maksimal 4 tahun.

Apa saja fakta dan mitos seputar jenglot ? berikut penjabarannya yang dirangkum TribunnewsBogor.com
1. Hasil DNA Mengejutkan
Seorang peneliti asal UI, Djaja Surya Atmaja berkesempatan meneliti jenglot.
Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa contoh kulit jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia.
Namun ia menuturkan masih belum bisa memastikan 100 persen kalau jenglot adalah manusia.
Karena bisa saja penyelidikannya meleset karena sampelnya terkontaminasi.
Seperti kulit jenglot yang pernah terpapar olesan darah manusia.
2. Struktur Tulang
Sementara itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi Sampurna DSF di bagian Forensik RSCM, didapat bahwa jenglot tidak memiliki struktur tulang.
Hasil rontgent yang disaksikan puluhan wartawan, paramedis, mahasiswa praktik, ketika itu ternyata hanya menampilkan bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapat informasi bahwa selain jenglot tak memiliki struktur tulang, jenglot juga tidak ditemukan jaringan kuku dan empat gigi.
Hal ini membantah anggapan awam bahwa jenglot adalah jelmaan manusia yang juga memiliki tulang seperti halnya manusia pada umumnya.
Penelitian ini juga membantah anggapan jika jenglot berasal dari manusia yang berubah bentuk dan mengecil.
3. Jenglot Hidup?
Beberapa orang menganggap kalau jenglot merupakan benda mati yang masih hidup.
Menurut paranormal Jenglot adalah penjelmaan dari para Batara, yakni orang sakti atau petapa yang hidup ribuan tahun yang lalu.
Namun hal itu dibantah setelah adanya penelitian yang dilakukan oleh Dokter Budi Pramono, yang meragukan hasil penelitian bahwa jenglot itu hidup.
Dia beranggapan bahwa jenglot tak memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk.
"Makhluk hidup itu perlu makan dan bernapas. Lalu strukturnya perlu tulang, jantung, paru, dan lain-lain. Jenglot tak mempunyai itu semua," katanya.
Dia juga menganggap jenglot seperti karya mistik lainnya yang tak mengandung tantangan ilmiah.
4. Minum Darah
Karena banyak orang yang percaya kalau jenglot itu hidup, maka para kolektor biasanya selalu memberi makan jenglot.
Makanannya tak lain adalah darah.
Biasanya pemilik merawatnya dengan memberikannya makan setiap 35 hari sekali dengan setetes darah manusia golongan O dan minyak avaron.(*)