Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dihadapan Kader Partai Golkar, Luhut: Jangan Asal Sebut Orang Ngibul

Terlebih lagi, menurut Luhut, sampai melontarkan kritik dan tuduhan tanpa data yang jelas

Istimewa

TRIBUNPEKANBARU.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu pembicara dalam acara Orientasi Fungsionaris Pusat Partai Golkar di Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).

Dalam pemaparannya, Luhut yang juga politisi senior Partai Golkar itu berbicara panjang lebar tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Luhut secara spesifik meminta agar kader Golkar tak asal bicara mengenai pembangunan.

Terlebih lagi, menurut Luhut, sampai melontarkan kritik dan tuduhan tanpa data yang jelas

"Kita ini hebat, tapi banyak diintervensi dengan berita yang tidak benar, yang ramai itu mengenai pengibulan, siapa yang mengibul? Saya minta Golkar tidak ikut-ikutan. Golkar itu bicara dengan data," kata Luhut saat berpidato

Luhut sempat meminta Staf Khusus Menko Maritim Purbaya Yudhi Sadewa untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Beberapa di antaranya, Luhut menyebut bahwa investasi di Indonesia naik 160 persen dari 2014 ke 2018.

Baca: Kabar Gembira, Ini Bocoran Jadwal Penerimaan CPNS 2018, Catat Tanggal Siapkan Syarat-syaratnya!

Baca: Begini Kondisi Master Limbad Kritis usai Melakukan Aksi Kubur Diri Dalam Balok Es

Baca: Mulai Senin 26 Maret Ada Pemadaman Listrik Lagi, Ini Jadwal dan Lokasinya!

Kemudian, pertumbuhan turis mancanegara pada Januari-Agustus 2017 naik mencapai 25,68 persen.

"Jadi, kalau berkelahi pakai data. Data ini bisa dipertanggungjawabkan," ujar Luhut.

Dia juga mengingatkan agar kader Partai Golkar menghentikan praktik korupsi.

Luhut memastikan bahwa praktik korupsi cepat atau lambat akan diungkap oleh penegak hukum.

" Korupsi tidak disukai masyarakat dan pemilih. Jadi jangan Golkar itu dicap partai koruptor. Sekarang stoplah selera korupsi itu," kata Luhut.

Menurut Luhut, persoalan korupsi adalah hal yang serius bagi partai politik. Kepercayaan masyarakat terhadap partai yang bersih menentukan elektabilitas partai dalam pemilu.

Baca: Ini Sosok Arseto Pariadji yang Sebut Undangan Pernikahan Anak Jokowi Dijual Rp 25 Juta

Baca: Audisi Umum Djarum Fokus Mencari Bibit Pemain Bulutangkis Putri

Luhut menyebutkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki alat canggih yang dapat melacak praktik korupsi.

Menurut dia, apabila ada kader Golkar yang tertangkap tangan, maka nama orang tersebut dan partai akan rusak.

"Jangan pernah lakukan korupsi lagi. Golkar harus bersih," ujar Luhut.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah kader Golkar menjadi tersangka dalam kasus korupsi.

Salah satunya adalah mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved