Inilah Balita Berusia 2 Tahun yang Sudah Menjabat Sebagai Kepala Negara
Padahal saat acara penobatannya sebagai Kaisar China ia masih menangis, merengek ketakutan duduk di atas singgasana kerajaan.
Ia kemudian mengalami cuci otak, dijejali berbagai paham komunis dan harus hidup dengan jerih payahnya sendiri.
Bayangkan saja orang yang dulunya raja menjadi orang biasa yang mencuci baju sendiri, memasak sendiri dan hidup miskin kekurangan sandang serta pangan.
Pu Yi juga sering menjadi bahan ejekkan dan olok-olok oleh mantan bawahannya ketika ia menjadi kaisar.
Pu Yi harus bekerja keras saban harinya sampai ia akhirya meninggal karena kanker ginjal dan penyakit jantung pada tanggal 17 Oktober 1967 di Beijing, China.
Mayatnya dikremasi dan ditempatkan Pemakaman Revolusioner Babaoshan hingga pada tahun 1995 abu hasil kremasi Pu Yi dimakamkan di makam Qing Barat tempat para kaisar-kaisar Dinasti Qing terdahulu dikebumikan. (*)
Baca: Jadi Model, Menteri Susi Keluar dari Belakang Panggung dan Pamer Tato
Baca: Transgender di Indonesia: Kisah Dorce Gamalama, Mulai dari Operasi, Mengangkat Anak Hingga Menikah