Aneh, Pasokan Gas Masuk Terus Tapi Pangkalan Ini Selalu Tutup, Warga Minta Disperindag Tindak Tegas
Pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang berada di Jalan Sua Karya dan Cipta Karya, Kecamatan Tampan banyak dikeluhkan warga.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang berada di Jalan Suka Karya dan Swa Karya, Kecamatan Tampan banyak dikeluhkan warga.
Pasalnya pangkalan yang ada di wilayah ini diduga main mata dengan para pengecer.
Pantuan Tribun di sepanjang Jalan Suka Karya atau yang biasa dikenal dengan sebutan Jalan Kualu ini begitu mudah menemukan para pengecer gas elpiji 3 kilogram.
Mereka memajang gas bersubsidi ini di depan tempat usaha.
Ada yang dipajang di depan bengkel sepeda motor, kedai harian, bahkan sampai tukang jahit pun ikut mengecer gas melon ini.
Baca: Bukannya Kering, Hutan Ini Justru Tenggelam Setiap Musim Panas, Heran? Simak Penjelasannya
Padahal, gas bersubsidi ini tidak boleh dijual di tingkat pengecer.
Gas tabung 3 kilogram hanya boleh dijual sampai di tingkat pangkalan saja.
Harga ditingkat pengecer pun ternyata juga jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.
Saat ini HET gas tabung 3 kilogram Rp 18 ribu.
Namun para pengecer ini ada yang menjual hingga Rp 35 ribu per tabung.
"Kami ambil di pangkalan Rp 22 ribu Bang. Bayar upah tukang antar jemputnya Rp 5 ribu. Sampai di sini kami jual Rp 35 ribu," kata salah seorang pemilik kedai barang harian di Jalan Kualu, Panam, Jumat (30/3/2018) pada Tribunpekanbaru.com.
Kekesalan warga sebenarnya bukan ditujukan kepada pengecer, namun kepada pangkalan yang menjual gas bersubsidi tersebut ke pengecer.
Sebab pemilik pangkalan banyak yang tidak melayani warga, namun lebih memprioritaskan para pengecer.
Selain harganya yang tinggi diatas HET, menjual ke pengecer juga tidak repot.
Karena biasanya pengecer membelinya dalam jumlah banyak.
"Itu yang membuat kami kesal. Bahkan ada pangkalan yang tidak pernah buka. Padahal pasokan dari agen masuk terus," kata salah seorang warga Jalan Swa Karya.
Baca: VIDEO: Sah, Pajak Pertalite di Riau Turun 5 Persen
Pangkalan yang dimaksud adalah pangkalan gas elpiji 3 kilogram yang berada di Jalan Swa Karya tidak jauh dari sekolah SD.
Pangkalan tersebut diduga kuat menjual gasnya ke pengecer.
Sebab pangkalan ini jarang buka.
"Warga sini sudah tau semua lah, yang punya pangkalan itu jual gasnya ke pengecer, ke kedai-kedai, atau ke pelaku usaha. Kalau warga mana dilayani," ujarnya.
Warga setempat meminta kepada dinas terkait, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru untuk mengambil langkah tegas terhadap pangkalan nakal yang bermain mata dengan para pengecer.
"Jangan hanya ditegur saja. Pangkalan seperti ini ditutup saja. Jangan dikasih izin bukan lagi. Buat apa ada pangkalan kalau tidak pernah buka dan gasnya tidak dijual ke masyarakat," kata warga ini kesal. (*)