Kepulauan Meranti
Demi Bisa Ikut UNBK Puluhan Murid SMAN 2 Tebingtinggi Timur Rela Menginap di Hotel
AMA Negeri 2 Tebingtinggi antusias ikuti UNBK meskipun menumpang di SMAN 1. Pelaksanaan ujian berjalan lancar
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Budi Rahmat
Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG- Meskipun menumpang di SMAN 1 Tebingtinggi, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada hari pertama yang dijalani oleh siswa-siswi SMAN 2 Tebingtinggi Timur berlangsung lancar.
Tidak ada gangguan listrik ataupun jaringan internet saat mereka menjalani UNBK pertama, Senin (9/4/2018).
Sebanyak 32 murid-murid SMAN 2 Tebingtinggi Timur harus menumpang saat UNBK, lantaran sekolah mereka tidak memiliki labor komputer.
Selain tidak punya labor komputer, listrik di Desa Tanjung Gadai, desa sekolah mereka berada juga hanya hidup pada malam hari saja.
Baca: Saat Ulang Tahun Perempuan Ini Dapat Kartu Ucapan, Tapi Netizen Jadi Ngeri Melihatnya
Lisbet Spd, guru pendamping peserta UNBK SMAN 2 Tebingtinggi Timur mengatakan, mereka tiba di Meranti pada Minggu (8/4/2018) kemarin.
Agar bisa mengikuti UNBK yang dilaksanakan selama 4 hari, mereka harus menginap di hotel.
"Kami menyewa 15 kamar untuk para murid. Sebab, mayoritas murid tidak memiliki keluarga di Selatpanjang. Hotel tempat kami menginap tidak jauh dari sekolah penyelenggara UNBK," ujar Lisbet, Senin (9/4/2018) kepada Tribunpekanbaru.com.
Baca: Tinjau Pelaksanaan UNBK, Begini Tanggapan Kakan Kemenag Dumai
Lisbet mengaku, sekolahnya sudah menggelar rapat bersama seluruh wali murid dan komite sekolah terkait pelaksanan UN.
Dari rapat tersebut, kata Lisbet, seluruh wali murid menyetujui UN tahun ini dilaksanakan dengan cara UNBK.
"Pihak sekolah tidak memaksakan murid-murid untuk UNBK, namun itu adalah kesepakatan bersama," ujar Lisbet.
Ia mengatakan, UNBK tahun ini merupakan UNBK kali pertama bagi mereka.
Baca: Begini Cara DPMPTSP Pelalawan Mengatur Toko Ritel yang Menjamur
Tahun-tahun sebelumnya, mereka melaksanakan ujian nasional kertas dan pensil (UNKP).
"Sebelum-sebelumnya kami UNKP, sebab itu kami ingin setiap tahun ada perubahan dalam pelaksaan ujian," ujar Lisbet.(*)