PT Kiblatain Diberi Waktu 15 Hari untuk Beri Jaminan Keberangkatan Jemaah pada Bulan Ini
Sebelumnya rencana mediasi yang dilakukan antara pihak travel umrah PT Kiblatain Jaya Wisata Riau dengan para jemaah sempat batal.
Sebelumnya, rencana mediasi yang dilakukan antara pihak travel umrah PT Kiblatain Jaya Wisata Riau dengan para jemaah yang batal diberangkatkan ke tanah suci, tak jadi terlaksana, Senin (9/4).
Hal itu dikarenakan kedua belah pihak masih mencoba melakukan komunikasi dengan pola kekeluargaan, untuk mencari jalan keluar.
Sehingga pertemuan tersebut tidak tidak jadi dilaksanakan dengan dihadiri oleh pihak Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau.
"Kami masih melakukan perundingan dengan sistem kekeluargaan tadi, belum jadi mediasi dengan difasilitasi oleh pihak Kemenag," kata Hasyim kepada Tribun, Senin.
Hasyim juga mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihaknya meminta agar pihak perusahaan travel memberikan jaminan.
Apakah aset pribadi ataupun aset perusahaan yang bisa meyakinkan para jemaah bahwa pihak travel serius akan memberangkatkan mereka pada Oktober 2018 mendatang.
Baca: Nggak Kalah Modis dengan Ayu Ting Ting, Umi Kalsum Pakai Hijab Mewah Harga Jutaan Rupiah!
Seperti yang tertuang dalam surat perjanjian yang dibuat oleh pihak travel sebelumnya.
"Mereka hanya menyampaikan bahwa ada aset perusahaan, namun pihak notaris atau kuasa hukum kita belum bisa menuliskan perjanjian tersebut, karena tidak ada jaminan, apa aset yang disebutkan tersebut," imbuhnya.
Dikatakan Hasyim, pihak travel menyebutkan akan memberangkatkan para jemaah pada Oktober 2018 mendatang setelah berangkat pada 27 Maret 2017 lalu.
Namun menjelang keberangkatan tersebut pihaknya tidak ingin hal itu hanya ditulis dalam surat perjanjian saja, tapi harus ada kejelasan jaminan yang bisa dipegang.
"Kami tentunya juga ingin melihat keuangan mereka berapa aset yang dimiliki baik perusahaan ataupun milik pribadi, yang bisa dijadikan jaminan. Sehingga nantinya bisa disebutkan dalam surat bahwa misalnya, jika tak dilaksanakan janji tersebut, maka pihak perusahaan bersedia agar asetnya disita," ujarnya.
Sampai saat ini menurut Hasyim pihaknya masih memberikan waktu kepada perusahaan travel tersebut untuk bisa menunjukkan jaminan yang siap mereka ajukan dalam perjanjian.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Kiblatain Jaya Wisata Riau, Muslim dihubungi Tribun pada Senin malam mengatakan pihaknya masih sedang melakukan pertemuan tersebut dengan para jemaah.
"Ini kami lagi musyawarah bersama jemaah," ujarnya.
Ditanya tempat perundingan dan apakah boleh diliput, Muslim mengatakan pertemuan tersebut tertutup, dan tidak untuk umum. (*)