Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sejarah Bakal Terulang di Suriah, Vladimir Putin Ingatkan Dosa Amerika di Yugoslavia-Irak-Libya 

Pentagon mengklaim serangan ini dilakukan karena menuding pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia di Douma, untuk membunuh rakyat tak berdosa.

Editor: M Iqbal
montase berbagai sumber
Tentara Amerika Serikat di Irak. 

Senator Oregon, Jeff Merkley, bahkan sependapat dengan Putin, bahwa Amerika harusnya mengingat apa yang terjadi dengan peristiwa di Irak dan Afghanistan.

"Kita telah belajar dari Afghanistan dan Irak, bahaya meluncurkan aksi militer tanpa tujuan dan strategi yang jelas,"

"Jika Presiden ingin berperang, maka rakyat Amerika dan Kongres harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan," kicau Jeff Merkley di akun Twitter-nya.

Baca: Jalani CT Scan, Ternyata Umi Pipik Punya Kelainan Tulang Belakang, Itu Kenapa ya Dok?!

PBB Melawan Rusia

Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) menolak resolusi Rusia pada Sabtu lalu, yang menyerukan hukuman terhadap serangan militer yang diluncurkan Amerika Serikat (AS), Inggris dan Perancis ke Suriah.

Serangan itu disebut sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia yang diduga dilakukan pada awal bulan ini.

Dikutip dari laman The Times of Israel, Minggu (15/4/2018), Moskow gagal memenangkan dukungan terkait seruannya mengecam 'agresi' terhadap negara yang dilanda perang setelah operasi gabungan AS, Inggris dan Perancis.

Langkah Rusia itu yakni mengutuk 'agresi' melawan Suriah dan menuntut agar ketiga negara sekutu tersebut menahan diri dari serangan lebih lanjut.

Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB itu, hanya 3 negara yakni Rusia, Cina, dan Bolivia yang mendukung resolusi pada akhir pertemuan darurat yang dihadiri 15 anggota dewan yang dipanggil Rusia pada Sabtu lalu.

Delapan negara memilih untuk menentang resolusi tersebut, mereka adalah AS, Inggris, Perancis bersama dengan Swedia, Belanda, Polandia, Kuwait, dan Pantai Gading.

Baca: Hotman Paris Sebut Ruhut Sitompul Musuh Abadi, Kalau Ruhut Wakilnya, Seminggu Berantem

Sementara Peru, Kazakhstan, Ethipia, dan Equatorial Guinea tidak memilih.

Resolusi tersebut membutuhkan setidaknya sembilan suara 'ya' untuk bisa disetujui Dewan Keamanan PBB.

Voting tersebut mencerminkan adanya perpecahan dalam lembaga paling kuat PBB, yang dianggap tidak mampu menangani konflik Suriah selama tujuh tahun dan penggunaan senjata kimia di negara itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vladimir Putin Ingatkan Dosa Amerika di Yugoslavia-Irak-Libya, Sejarah Bakal Terulang di Suriah
Penulis: Aji Bramastra

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved