Tukang Cuci Piring Shahid Khan, Miliarder Turunan Pakistan Mau Beli Stadion Wembley Tunai
Padahal selama ini stadion tersebut menjadi markas Timnas Inggris dan klub Tottenham Hotspur.
Saat pindah tahun 1976, di kantongnya hanya ada uang 500 dolar.
Takut uangnya habis, karena biaya tempat tinggal 2 dolar semalam, keesokan harinya Khan mencari pekerjaan.
Ia bekerja sebagai pencuci piring kapal yacht yang parkir.
Gajinya saat itu sbesar 1,2 dolar per jam.
Tak lama, ia kemudian bekerja di Flex-N-Gate dan hirupnya kemudian berubah setelah ia membeli perusahaan itu 13 tahun kemudian.
Perusahaannya menanjak ketika berhasil memasok sejumlah kecil bumper ke Toyota tahun 1980-an.
Sejak itu, hampir seluruh mobil pabrikan Jepang membeli bumper dari perusahaanya.
Tahun 2012, Flex-N-Gate bahkan menguasai dua per tiga penjualan bumper untuk semua jenis mobil dan truk di Amerika Serikat dengan penjualan senilai $ 3,5 miliar.
Menurut Forbes, perusahaan tersebut saat ini memiliki 62 pabrik di seluruh dunia dengan lebih dari 24 ribu karyawan.
Ia kemudian membeli superyacht mewah seharga 200 juta dolar yang menjadi obsesinya ketika jadi pencuci piring saat pertama bekerja di AS.
Pada tahun 1991, Khan menjadi warga negara AS.
Tahun 2010, gairah olahraga masa kecilnya bangkit.
Ia membeli 60 persen saham klub sxepak bola Amerika, St Louis Rams.
Dua tahun berikutnya, ia membeli klub Jaguars Jacksonville.
Klub itu dibeli dengan harga 770 juta dolar setelah beberapa tahun klub itu gagal berkembang.
Di bawah asuhan pelatih baru Doug Marrone, klub itu langsung menjelma menjadi klub papan atas NFL.
Tujuan Shahid Khan kali ini membeli stadion Wembley adalah untuk meningkatkan kemungkinannya memiliki tim NFL permanen di luar Amerika Serikat.
Shahid Khan berharap bisa membawa tim Jacksonville Jaguarsnya lebih maju dengan membeli stadion Wembley.(GridID)