Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Buat Ongkos Hidup Dirinya dan Pacarnya, Wanita Ini Rela Jadi PSK, Dibayar Rp 100 Ribu

Bibirnya merona, alis tampak bergaris dengan rapi. Ia memegang botol kecil minyak yang sesekali dicium.

Editor: Muhammad Ridho
Net/google
ilustrasi psk 

Ya, dia mengaku menjadi seorang wanita panggilan yang biasanya mangkal di TKB dan sekitaran Pasar 45 Manado.

Kegiatan yang rutin ia lakukan setiap malam.

Baca: Akun ini Bocorkan 5 Tarif Artis Termahal, Pantesan Mereka Hidup Mewah dan Suka Jalan Keluar Negeri

Semalam bisa dapat Rp 200 ribu. Indi mulai mencari tamu pukul 19.00 hingga tengah malam. Tak tentu sampai pukul berapa.

"Kalau sudah ada, saya langsung berkumpul dengan teman-teman. Kalau tidak, tunggu sampai tengah malam," ucap Indi polos.

Tak setiap malam Indi mendapat tamu, kadang meski telah dandan, tak ada sepeserpun rupiah yang masuk ke kantong.

Bayarannya kadang Rp 100 ribu, kadang pula Rp 200 ribu.

Indi terpaksa jadi PSK untuk makan, demikian pengakuannnya.

Bukan ia yang memegang uang, tapi pacarnya. Buat ongkos hidup ia dan pacarnya di Manado.

Indi tak ingat jelas kapan keluar dari rumah. Ia berasal dari Tondano, Minahasa.

Sebulan sekali pulang untuk menjenguk ibu dan enam saudaranya. Indi tujuh bersaudara

Indi adalah anggota kelompok anak gelandangan yang menamakan diri Amitater.

Atau singkatan dari anak miskin tapi terdidik.

Entah kenapa kelompok yang beranggotakan 20 orang ini menamakan diri Amitater, padahal rata-rata dari mereka putus sekolah.

Sehari-harinya, anak-anak ini hanya tidur di emperan toko di kawasan Pasar 45.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Tags
PSK
Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved