Viral Medsos
Meninggal di Rumah Sakit,Jenazah Ini Dibawa Pulang dengan Gunting Masih Menempel di Badan
keluarga pasien sempat dikejutkan dengan benda seperti gunting yang masih menempel pada bagian dadanya.
TRIBUNPEKANBARU.COM, LUBUKPAKAM - Keluarga almarhum Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara kaget saat jenazah tiba di rumah duka.
Jamiran meninggal di dalam ruang ICU RSUD Deliserdang setelah dirawat selama dua minggu.
Saat jenazah diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulance rumah sakit, keluarga pasien sempat dikejutkan dengan benda seperti gunting yang masih menempel pada bagian dadanya.
Hal ini pun kemudian membuat warga lain menjadi heboh.
Sempat juga beredar di media sosial facebook soal tindakan medis yang dilakukan oleh petugas RSUD Deliserdang terhadap Jamiran ini.
Warga pun penasaran mengapa benda seperti gunting itu menempel di dada jenazah.

Baca: Misteri Penemuan Mayat di Gorong-gorong, Kaki Terpisah hingga Badan Terikat Tali
Baca: Cewek Ini Senang Sebelahnya Kosong Saat Naik Pesawat, Tapi Jadi Mimpi Buruk Setelah Hal Ini Terjadi
Baca: Begini Nasib Pemilik Bengkel yang Menghukum Anak Mengguyur Badan Menggunakan Oli
Baca: Sedot Bisa Ular Itu Hanya Ada di Film, Jangan Pernah Lakukan, Inilah Penjelasannya
Direktur RSUD Deliserdang dr Hanif Fahri SpKJ mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh anggotanya terkait penanganan yang dilakukan terhadap pasien atas nama Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Pasien itu meninggal dunia karena penyakit komplikasi Selasa, (1/4/2018) sore.
"Itu bukan gunting tapi penjepit pendarahan. Penjepit pembuluh darah itu terbuat dari nikel. Jika tidak dilakukan seperti itu darah bisa terus-terusan mengalir, tapi saya akui ada juga kesalahan anggota dalam hal ini," ujar dr Hanif Fahri saat dikonfirmasi Harian Tribun Medan/ Online Tribun-Medan.com Rabu, (2/5/2018).
Ia menyebut seharusnya sebelum jenazah dibawa ke rumah duka anggotanya menginformasikan tentang tindakan yang dilakukan itu dan menjelaskan apa maksud dan tujuannya.
Saat itu Jamiran meninggal di dalam ruang ICU setelah dirawat selama dua minggu.
"Seharusnya dijelaskan dan ikut mendampingi ke rumah duka anggota. Kalau cuma ditutup saja itu pasti akan keluar terus-terusan darahnya karena sudah sempat ditutup pakai perban tapi gak bisa. Kalau satu atau dua jam darah masih akan mengalir tapi kalau sudah empat hingga lima jam darah pastikan sudah membeku dan bisa dilepas penjepitnya. Anggota saat itu enggak ikut mendampingi karena harus tangani pasien lain di ICU," kata Hanif.
Ia menjelaskan darah yang mengalir dari dada almarhum lantaran sebelumnya ada selang yang dipasang di parunya.
Disebutkan, selain terkena penyakit diabetes, Jamiran juga terkena gangguan paru dan jantung. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jenazah Ini Dibawa ke Rumah Duka, Gunting Masih Menempel di Dada, Begini Kata Sang Direktur RS,