Dinding Rumah Runtuh Saat Renovasi, yang Ditemukan Pria Ini Menakjubkan! Sudah Berabad-abad Hilang  

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tahun 1963, seorang pria di Provinsi Nevşehir, Turki sedang merenovasi rumahnya.

Saat itu tak sengaja, dinding rumahnya runtuh.

Dan dia menemukan lorong bawah tanah terbuka.

Setelah eksplorasi lorong itu, dia menyadari bahwa itu seperti labirin yang dalam.

Itu adalah penemuan yang mengherankan, dia segera menemukan sistem terowongan yang rumit mirip seperti gua.

Baca: Juara Lagi di Australia, Tim Petembak TNI Bikin Peserta dari Negara Lain Makin Kebingungan 

Rupanya apa yang dia temukan adalah kota bawah tanah Derinkuyu kuno di Turki.

Derinkuyu adalah kota bawah tanah yang paling dalam di Cappadocia di wilayah Anatolia Tengah Turki.

Tempat itu juga dipenuhi dengan tempat tinggal bawah tanah yang luas dan lorong terowongan rahasia yang digunakan oleh berbagai orang untuk berlindung selama berabad-abad.

Ada ratusan tempat tinggal bawah tanah di kawasan ini, dan Derinkuyu adalah yang paling terkenal.

Baca: Partai Idaman Bergabung ke PAN, Zulhas: Saya kan Penggemar Bang Haji Rhoma

Pada kedalaman lebih dari 250 kaki dengan kapasitas hingga 20.000 orang, kota ini memiliki segalanya yang dibutuhkan seluruh penduduk untuk bertahan dari sejarah yang penuh dengan invasi.

Jaringan bawah tanah yang rumit termasuk pintu masuk, lubang ventilasi, sumur, lorong-lorong.

Kota Derinkuyu adalah salah satu dari lusinan kota bawah tanah yang diukir dari batu di Cappadocia ribuan tahun yang lalu.

Kota bawah tanah tersebut tetap tersembunyi selama berabad-abad.

Baca: Tiba-tiba Ambruk Saat Manggung, Jenita Janet Ngaku Ditabrak Sosok Hitam, Ini Katanya Pada Mbah Mijan

Kota ini memiliki akses air yang mengalir segar.

Sumur tidak terhubung dengan permukaan untuk mencegah air diracuni oleh penghuni daratan yang licik.

Derinkuyu juga memiliki tempat perorangan, toko, ruang komunal, makam, gudang senjata, ternak, dan rute pelarian.

Bahkan ada sekolah, lengkap dengan ruang belajar.

Beberapa juta tahun yang lalu, letusan gunung berapi memuntahkan lapisan demi lapisan abu, yang disebut tufa.

Seiring waktu tufa disemen menjadi batu yang lembut, mudah diukir, namun relatif stabil.

Penduduk Anatolia kuno menyadari bahwa mereka dapat membuat rumah mereka tepat ke lereng bukit dan di bawah tanah.

Derinkuyu adalah salah satu dari banyak tempat hunian berbatu di wilayah ini, bagaimanapun, ini adalah kota yang terdalam untuk saat ini. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)