Pelaku KDRT Pribadi Kasar dan Kejam? Tunggu Dulu, Ini 5 Fakta tentang Kekeran yang Perlu Diketahui

Apalagi, saat orang-orang mendengar cerita bahwa pasangannya melakukan kekerasan fisik, banyak orang tidak akan percaya.

Deccan Chronicle
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM Banyak kasus perceraian yang disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga.

Misalnya, kasus perceraian Gracia Indri dengan David Noah.

Gracia Indri mengaku sempat mendapat kekerasan dari mantan suaminya meski tidak segera melapor polisi.

Berikut mitos beserta fakta yang wajib Anda ketahui tentang hubunganpenuh kekerasan atau KDRT:

1. Dalam kesehariannya, pelaku kekerasan memang pribadi yang kasar dan kejam

Hal ini adalah mitos.

Ketika pelaku tidak melakukan kekerasan fisik, ia bisa dideskripsikan sebagai orang yang ramah, penuh perhatian, sensitif, dan penuh kasih sayang.

Hal inilah yang membuat korban kebingungan.

Apalagi, saat orang-orang mendengar cerita bahwa pasangannya melakukan kekerasan fisik, banyak orang tidak akan percaya.

2. Korban kekerasan melakukan sesuatu yang membuatnya berlaku kasar.

Baca: Terkuak, Hepatitis B Bukanlah Penyakit Baru, Sudah Ada Sejak 4.500 Tahun yang Lalu. . .

Baca: Waw, Beruntungnya Pria Ini, Dalam Seminggu Ia Dapat Uang 26 Miliar

Baca: Pria Ini Buktikan Janji Pada kekasihnya yang Ingin Melihat Laut, Cara yang Dilakukan Bikin Baper

Baca: 5 Fakta Kehidupan Dalang Bom 3 Gereja di Surabaya, Dita Supriyanto, Salah Satunya Punya Usaha Minyak

Mitos ini tidak benar.

Dalam hubungan, pasti selalu ada masalah.

Berapapun besar masalahnya, kekerasan tetaplah hal yang salah dan tidak bisa diterima.

Kekerasan merupakan taktik pelaku untuk mengendalikan korban dan memegang kuasa.

3. Alkohol dan penyalahgunaan narkoba sebagai penyebab kekerasan

Dalam suatu kasus, memang kekerasan bisa disebabkan oleh alkohol dan penyalahgunaan narkoba.

Namun, melakukan kekerasan adalah pilihan pelaku itu sendiri.

Seringkali pelaku menggunakan alkohol sebagai dalih alasan untuk berbuat kasar.

Padahal, kekerasan adalah pilihannya sendiri.

Menghentikan kecanduannya akan alkohol tidak otomatis menghentikan sikap kasarnya.

Baca: Berencana Serang Mako Brimob, Polda Sumsel Amankan 2 Warga Pekanbaru, Ini Inisalnya

Baca: Melawan Saat Diamankan, Pelaku Begal di Pekanbaru Tewas Diterjang Timah Panas Polisi

Baca: Kisah AKBP Roni Faisal Saiful Faton Menggendong Ais, Saya Langsung Angkat Anak Itu, Saya Bopong

4. Hanya wanita yang bisa menjadi korban kekerasan

Siapa saja bisa menjadi korban kekerasan, baik itu wanita maupun pria.

Suatu penelitian menunjukkan sebanyak 40% dari korban kekerasan adalah laki-laki.

Baca: Tak Mau Ikut Pelajaran Agama dan PKn, Bocah SD Pelaku Bom Gereja Punya Cita-cita Begini

Baca: Densus 88 Tembak Mati 4 Terduga Teroris, 9 Lainnya Ditangkap Hidup-hidup

5. Korban bisa dengan mudah pergi begitu saja dari hubungan

Bila kita menelisik kasus Gracia Indri dan David Noah, lalu Rihanna dan Chris Brown, Anda pasti akan menyadari bahwa korban kekerasan tidak mudah meninggalkan hubungannya.

Sering banyak orang bertanya-tanya kenapa korban kekerasan dulu tidak langsung memutuskan kekasihnya, lalu pergi begitu saja.

Ada bermacam-macam alasan yang menyebabkan korban tidak mudah meninggalkan pasangannya. (Intisari-Online.com/Juwita Imaningtyas)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved