Fakta Seputar Bom 'Mother of Satan' yang Digunakan Teroris, Tak Stabil dan Gampang Meledak

Bom tersebut dikenal sebagai bom khas ISIS dan kerap digunakan untuk melakukan teror selama beberapa tahun belakangan ini.

Editor: Afrizal
Istimewa
Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018). (handout) 

Butuh 4 jam untuk memusnahkan

Menurut Barung, proses peledakan bom itu bejalan lancar selama lebih empat jam, mulai pukul 13.00 WIB hingga 17.19 WIB.

Peledakan dilakukan oleh tim Jibom Brimob Polda Jatim.

"Semua barang bukti bom teroris terdisposal secara sempurna," tegasnya.

Fakta tentang 'Mother of Satan'

'Mother of Satan' adalah sebutan dari peroksida aseton yang berbahan baku triacetone triperoxide (TATP).

Dilansir dari The Sun, bom jenis ini dapat meledak jika terkena panas, gesekan atau goncangan.

'Mother of Satan' ditemukan pada tahun 1895 oleh Richard Wolffenstein.

Bahan peledak dari 'Mother of Satan' berbentuk bubuk putih dan memiliki bau yang khas.

'Mother of Satan' juga tidak mengandung nitroten.

Bahan baku pembuatan 'Mother of Satan' juga dapat diperoleh secara mudah di toko-toko bahan kimia.

Namun karena ketidakstabilan atau rentan meledak, bom ini sering meledak sebelum digunakan.

Serangan teroris di Barcelona dan ledakan bom di Manchester 2017 diduga juga disebabkan oleh ledakan Mother of Satan.

Tiga bom beruntun di Jawa Timur

Diketahui sebelumnya, rentetan aksi peledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo telah menelan banyak korban dan membawa duka bagi banyak orang.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved