Bom di Surabaya
Begini Nasib Jasad 3 Bomber Surabaya di RS Bhayangkara, Menanti Hasil Tes DNA
Jasad tiga bomber Surabaya masih tersimpan di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara hingga Minggu (21/5/2018).
Penjual arloji tersebut lantas bercerita bahwa omset menjelang lebaran terus meningkat. Meskipun, Surabaya baru saja menjadi lokasi teror bom.
"Jawa Timur khususnya Surabaya tak terpengaruh banyak pasca bom beberapa waktu lalu. Mungkin sempat sepi 1-2 hari saja, namun saat ini kembali stabil," kata Gus Ipul saat ditemui di sela acara menceritakan hasil komunikasinya dengan para pedagang.
Gus Ipul pun mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan ibadah puasa seperti biasa dengan tetap menjaga kewaspadaan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap khusuk dalam menjalankan ibadah puasa. Sembari beribadah, tetap bekerja seperti biasa. Insya Allah Jawa Timur kembali aman," katanya.
Untuk diketahui, pada Minggu (13/5/2018) pagi terjadi bom di tiga tempat berbeda. Yakni, di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, dan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.
Kemudian, pada Senin (14/5/2018), ledakan kembali terjadi di Mapolrestabes Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke rumah Catur Giri Sungkowo, salah satu korban teror bom gereja GPPS Jalan Raya Arjuno 90, Sabtu (18/5/2018).
Rumah duka beralamat di Jalan Pulosari III M no 3 RT 03 RW 07 Pulosari Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.
Giri, panggilan akrab korban adalah seorang satpam gereja.
Dia sempat menjalani masa kritis sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah Giri diserahkan kepada keluarga korban setelah dibersihkan pihak RSUD Dr Soetomo, Jumat (19/5/2018) Pukul 23.00 WIB.
Risma datang dan memberikan dukungan kepada keluarga.
Dia juga menyampaikan agar yang ditinggalkan tetap kuat.
M Fikser, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya mengatakan, Risma juga memberikan santunan dan semua biaya biaya pemakaman ditanggung pemerintah kota.
"Giri meninggalkan satu anak. Anak ini diambil oleh ibu Risma untuk dipekerjakan di Pemkot Surabaya," kata Fikser yang menemani Risma takziah.