Kenapa Polwan Selalu Tampil Menawan? Ternyata Ada Aturannya, Hingga Masalah Kuku
Aturan-aturan itu terangkum dalam buku saku panduan polwan dalam menaati tata tertib sebagai aparat penegak hukum.
"Namun dengan catatan operasi plastik untuk kecantikan yang dilarang.
Kalau untuk prosedur kesehatan misal polwan celaka saat bertugas dan alasan kesehatan lain, tentu ada kebijaksanaan," sebutnya.

Baca: Jumlah Orang Kaya di Indonesia Akan Kalahkan Jepang, Buktikan Lima Tahun Lagi
Baca: OJK dan Pegadaian Temukan 200 Perusahaan Gadai Ilegal, Waspadalah. . .
Baca: Warga di Padang Tanya Isu Tenaga Kerja Asing, Jokowi: Kita Itu Perketat TKA, Jangan Dibalik-Balik
Baca: 10 Jenis Pekerjaan yang Memungkinkan Seseorang Jadi Psikopat
Perhiasan
Naning mengatakan, dalam memakai perhiasan polwan juga dilarang berlebihan.
Dalam buku saku itu polwan dilarang menggunakan perhiasan giwang atau anting, kalung.
Mereka boleh menggunakan cincin tetapi tidak lebih dari dua dengan ukuran yang wajar.
"Polwan hasus mengesankan kesederhanaan dan jauh dari hedonisme.
Maka penggunaan perhiasan dibatasi," sebutnya.
Menurut Naning, perhiasan yang berlebihan juga beresiko mengganggu polwan dalam menjalankan tugasnya.
Baca: Tak Ingin Ditinggal Mati Suami, Melly Goeslaw: Saya Pengin Meninggal Duluan Daripada Mas Anto
Baca: Pasti Gak Menyangka! Ternyata Bikini Terinspirasi dari Insiden Mengerikan
Baca: Foto Sederhana Ini Menyimpan Kisah Mendalam, Melihatnya Bisa Nangis Sekaligus Tersenyum
Baca: Dicabuli Sejak 2014, Korban Mengaku Ditawari Benda-benda Berharga Ini
Kuku
Aturan berhias ini juga mencakup cara menghias kuku polwan.
Polwan dilarang menggunakan cat berwarna pada kukunya.
"Selain itu polwan tak boleh memanjangkan kuku secara berlebihan.
Panjang kuku maksimal 2 milimeter," kata dia.
Aturan ini dibuat mengingat dalam bertugas polwan berhubungan dengan penggunaan sejumlah senjata.