Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Serbuan Lalat di Desa Keritang, Camat Kemuning akan Tegur Pemilik Kandang Ayang

Camat Kemuning langsung merespon cepat laporan masyarakat yang mengeluhkan dan memprotes keberadaan peternakan ayam potong berskala besar.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Istimewa
Lala-lalat yang berhasil ditangkap oleh warga menggunakan kertas lem lalat. 

Laporan Reporter Tribuntembilahan.com, T Muhammad Fadhli.

TRIBUNTEMBILAHAN.COM, KEMUNING – Camat Kemuning langsung merespon cepat laporan masyarakat yang mengeluhkan dan memprotes keberadaan peternakan ayam potong berskala besar di Desa Keritang, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Menurut warga, Keberadaan peternakan ayam ini diduga kuat menjadi penyebab adanya serangan serangga lalat yang menyerang pemukiman warga.

Camat Kemuning, Drs. Azwir Zarmi MH, menuturkan, pihaknya telah mengintruksikan langsung kepala desa (Kades) Keritang untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat Desa Keritang tersebut.

“Hal ini sudah Kita sampaikan kepada Kades Keritang hulu untuk menindaklanjutinya,” Ujar Azwir Zarmi ketika dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com awak media, Jum'at (25/5/2018).

Camat Kemuning, Drs. Azwir Zarmi MH
Camat Kemuning, Drs. Azwir Zarmi MH (Istimewa)

Baca: Pertahankan Juara Umum, Riau Optimalkan Cabor Peraih Emas di Porwil

Menurutnya, jika memang lalatlalat yang menyerang warga Desa Keritang Hulu tersebut memang bersumber dari keberadaan perternakan ayam (kandang ayam) milik pengusaha peternak ayam, maka sesegera mungkin akan dilakukan pendekatan atau diberikan teguran, baik itu teguran berupa lisan maupun tertulis.

“Jika tidak di indahkan, maka kita meminta kepala desa Keritang segera lapor ke pihak kecamatan, agar di ambil langkah berikutnya,” pungkas camat via selulernya.

Berdasarkan hasil konfirmasi dari beberapa masyarakat desa Keritang, mereka sangat berharap ketegasan dari pihak pemerintah dan dinas terkait.

“Karena ini sangat meresahkan, merugikankan kami, terlebih dibulan puasa ini sangat menggangu kami dalam melaksanakan ibadah puasa. Jangan sampai masyarakat sendiri yang bergerak, kami takut terjadi hal-hal anarkis akan terjadi,” ujar seorang masyarakat yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Baca: VIDEO: Napi Diduga Mirip Mantan Wabup Pelalawan Bebas Keluar Masuk Lapas Bangkinang

Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan, pihak pengusaha ayam potong belum bisa dimintai keterangan.

Untuk diketahui, keberadaan kandang ayam berskala besar yang beroperasi di dekat pemukiman penduduk ini telah menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan dan kesehatan.

Baliho berisikan protes masyarakat terhadap keberadaan peternakan ayam yang diduga menjadi penyebab munculnya lalat.
Baliho berisikan protes masyarakat terhadap keberadaan peternakan ayam yang diduga menjadi penyebab munculnya lalat. (Istimewa)

Bahkan warga yang protes, tidak hanya memasang baleho sebagai ungkapan protesnya, beberapa waktu lalu puluhan warga juga telah mendatangi keberadaan kandang ayam tersebut.

“Karena kami tidak tahan lagi dengan wabah lalat, maka warga putuskan untuk melakukan aksi protes ini agar pemerintah setempat tahu bahwa kami sangat terganggu dengan keberadaan lalat yang sudah mewabah hampir 1 tahun lebih,” tegas H. Nababan, seorang warga Dusun Tua Desa Keritang.

Hal senada ditegaskan oleh Sari yang mengaku sudah tidak tahan dengan kondisi yang menimpa desanya tersebut.

Baca: Cara Kapolres Indragiri Hilir Memotivasi Personil Polisi di Daerah Perairan Terluar Perbatasan

Menurut wanita yang sehari – sehari membuka usaha warung makan ini, banyak pelanggannya yang merasa terganggu dengan adanya ribuan lalat dari kandang ayam.

“Kami minta dengan sangat, tolong lah buat pemerintahan setempat untuk menindak lanjuti hal ini dengan serius. Kami juga warga yang berhak untuk hidup aman dan nyaman. Kalau memang tidak mampu mengatasi wabah lalat, maka kami minta kepada pemilik maupun pengelola usaha ayam potong ini untuk segera ditutup," ujarnya.

Serangan lalatlalat ini memang bisa dibilang cukup mengerikan, bagaimana tidak, dalam waktu satu menit saja warga bisa menangkap ratusan lalat dengan perangkap lem.

“Itu terjadi setiap hari dan telah mengakibatkan anak-anak dan orang dewasa sakit akibat wabah penyakit yang dibawa oleh lalat. Desa kami dikelilingi kandang ayam yang sangat dekat dari pemukiman warga, dan itu sangat merugikan dan sangat mengganggu aktifitas kami, padahal sudah berbagai cara sudah kami buat sebagai ungkapan protes,” ujar warga bernama Lilik sambil memperlihatkan ratusan lalat yang berhasil ditangkapnya dengan lem perangkap lalat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved