Driver Ojek Online Terima Kenyataan Pahit, Istri dan Anaknya Tewas Mengerikan
Tidak pernah terbayangkan oleh pria berusia 29 tahun yang bernama Choirul Anam, bahwa keluarganya akan menerima musibah kebakaran.
TRIBUNPEKANBARU.COM, SURABAYA - Tidak pernah terbayangkan oleh pria berusia 29 tahun yang bernama Choirul Anam, bahwa keluarganya akan menerima musibah kebakaran.
Choirul merupakan satu diantara penghuni kos di Kebalen Kulon 2 nomor 9 Surabaya yang mengalami kebakaran pada Selasa (29/5/2018).
Istri dan anaknya menjadi korban ganasnya si jago merah yang melahap kos tempat tinggalnya.
Entah firasat atau bukan Choirul menceritakan selama ia bekerja ngojek online, ia merasa berat meninggalkan rumah kosnya.
Pria asal Pamekasan tersebut bercerita sambil menitikan air mata.
"Nggak tahu ya. Kok tiba-tiba ada beban pikiran selama bekerja," ujar Choirul Anam dengan menitikan airmata dukanya, Selasa (29/5/2018).
Setelah dua jam berangkat ngojek, tiba-tiba ia ditelepon Suparman, mertuanya.
Baca: Kebakaran Rumah Kos, Bayi Dilempar dari Lantai 2 hingga Korban Tewas 8 Orang
Baca: 4 Fakta Siswi SMP yang Gantung Diri di Kamar Kosan, Sempat Minta Dibelikan Nasi
Baca: Penerimaan CPNS 2018 Dibuka Juli, Jabatan Teknis dan Spesialis Dapat Prioritas Terbesar
Baca: SBY Kenalkan Hashtag Berbeda, Warganet Bingung, Ada yang Sebut Ajakan Bernyanyi
Ia mendapat kabar bahwa rumah kosnya terbakar.
Tak pikir panjang ia langsung bergegas pulang.
“Saya dikabari kalau istri dan anak ikut terbakar, rasanya sangat sedih,” ujarnya yang didampingi driver ojek online yang datang ke kamar jenazah RSUD Dr Soetomo.
Kesedihan Didit
Didit melangkah menuju ruang otopsi RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Ia didampingi kerabatnya memasuki ruang otopsi untuk memastikan jenazah Tina Rismayanti (istri) dan Bintang putra pertamanya yang berusia dua bulan.
Tak lama Didit memasuki ruang otopsi dari luar ruangan terdengar tangisan Didit melihat kenyataan dua orang yang ia sayangi menjadi korban kebakaran di Kebalen kulon 2 no 9 Pabean Cantian, Surabaya.
Keluar dari ruang otopsi Didit dibopong beberapa orang karena dalam kondisi lemas.
"Bintang anakku......." teriak Didit memamggil nama anaknya sambil dibaringkan di kursi panjang di kamar jenazah RSUD Dr Soetomo, Selasa (29/5/2018)
Di sisi lain ibu mertuanya yang sedari awal dalam kondisi lemas dan terus berharap anaknya dan cucunya selamat, harus menerima takdir kenyataan yang nimpa putri dan cucunya.
Bahkan saking tak kuasa wanita paruh baya tersebut terus berteriak dan menyebut nama Tuhan.
Proses identifikasi jenazah korban kebakaran di Kebalen Kulon 2 nomor 9 Surabaya masih berlangsung.
Ada delapan jenazah korban kebakaran yang masih dalam proses identifikasi di ruang otopsi RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Proses identifikasi tersebut dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa jenazah korban benar sesuai identitas.
"Kami mencoba mengidentifikasi jenazah yang kami temukan di TKP tetapi kami akan memastikan lagi, rencana besok pagi tim dari identifikasi Polda Jatim akan mengidentifikasi secara maksimal agar tidak ada kekeliruan terhadap jenazah," ujar AKP Tinton Yudha Riambodo, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Selasa (29/5/2018)
Pihaknya juga sudah memberikan pengertian pada keluarga untuk bersabar dan hal tersebut bisa dimengerti oleh pihak keluarga korban.
"Sementara jenazah tetap ada di sini (RSUD Dr Soetomo) kita lakukan proses awal, kemudian secara menyeluruh dari tim Polda Jatim," ujarnya.
Saat kondisi jenazah korban kebakaran dalam kondisi yang sulit dikenali sehingga perlu dilakukan identifikasi yang mendalam.
Pihak keluarga korban juga sudah mulai memberikan data seperti ciri-ciri fisik, struktur gigi, hingga foto semasa hidup kepada tim identifikasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Delapan Korban Tewas Kebakaran Kos di Kebalen Kulon Surabaya Masih Dalam Proses Identifikasi,