Jika Tidak Menarik DIri, Suriah Akan Usir Amerika dari Negaranya
Ancaman serius dikeluarkan oleh Presiden Suriah, Bashar al-Assad terhadap Amerika Serikat (AS).
"Tapi kita semua tahu bahwa memunculkan pertempuran baru tidak akan bermanfaat bagi siapa pun," kata Kino pada 1 Juni 2018.
Baca: Densus 88 Geledah Fisip UR, Kapolda: Kita Bantu Backup Saja
"Ini hanya akan menambah lebih banyak penderitaan bagi rakyat Suriah."
Setelah mendapatkan kembali kendali atas dua kota terbesar Suriah - Aleppo dan Damaskus - Assad musim semi ini mengarahkan perhatiannya pada daerah-daerah di negaranya yang di luar kendali dan masih dikuasai pemberontak.
Kelompok milisi Kurdi SDF yang didukung oleh Amerika Serikat memegang wilayah terbesar negara Suriah di luar kendali pemerintah.
Assad menyalahkan AS dan SDF yang dia klaim menyebarkan teror setelah militer Suriah dengan susah payah berhasil melakukan rekonsiliasi.
"Ini adalah tanah dan hak kami. Adalah tugas kami untuk membebaskannya. Sekali lagi, AS harus keluar dari sini," kata Assad kembali.
Lantas, seperti apa kekuatan militer Suriah hingga berani mengancam AS beserta sekutunya?
Dilansir dari Global Fire Power, saat ini militer Suriah menempati ranking 49 dari 136 negara yang dihimpun oleh Global Fire Power.
Memiliki 304.000 personel tentara yang terdiri dari 154.000 personel aktif dan 150.000 personel cadangan.
Untuk alutsista dalam matra udara, Suriah memiliki 201 unit Fighter Aircraft, 134 Unit Attack Aircraft, 106 unit transportasi udara, dan 28 unit Attack Helicopters.
Untuk matra darat, militer Suriah didukung dengan 4.640 Tank, 4.510 AFV (Armored Fighting Vehicle), 436 Self-Propelled Artilery, 2.150 Artileri Medan, 650 Rocket Projectors.
Sedangkan dari matra laut, militer Suriah didukung 56 armada. Yang terdiri dari 2 unit Frigates, 14 unit kapal patroli, dan 7 unit kapal penyapu ranjau.
Posisi itu jauh berada di bawah Indonesia.
Sebab, saat ini Indonesia berada di peringkat 15.
Indonesia memiliki 418 tank, 80 jet tempur, serta 200 pesawat pengangkut.