Duh, Jengkol Ikut Sebabkan Inflasi di Riau, Sebiji Harganya Rp 1.000

Sejumlah pedagang mengaku tidak lagi menjual jengkol per kilo karena harganya yang terlalu tinggi.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Istimewa
Pedagang jengkol di Pasar Minggu, Panam, sedang menunggu pembeli, Minggu (8/7/2018). 

Komoditas yang dominan memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain bawang merah sebesar 0,23 persen, obat dengan resep 0,07 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bensin 0,02 persen, jengkol 0,02 persen, ikan teri 0,02 persen, emas perhiasan 0,01 persen, dan telur ayam ras 0,01 persen.

Sementara itu, kata dia, komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain cabai merah, beras, tomat sayur, nangka muda, ikan serai, dan lain-lain. Inflasi Riau April 2018 terjadi karena adanya kenaikan harga pada tujuh kelompok pengeluaran, yakni kelompok kesehatan 1,61 persen, diikuti kelompok sandang 0,32 persen, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen.

Baca: Terdengar Suara Menyedihkan dari Dalam Trotoar, Pria Ini Pun Membobolnya dan Terkejut

Serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,16 persen.

Lalu kelompok bahan makanan 0,08 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing sebesar 0,03 persen. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved