Gubri Abdul Wahid Kendalikan Inflasi: Warga Berterima Kasih atas Operasi Pasar Murah
Pemprov Riau menggelar pasar murah untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, di antaranya disebabkan kenaikan harga cabai
TRIBUNPEKANBARU.COM - Operasi pasar murah kembali digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Kegiatan ini merupakan komitmen Gubernur Riau, Abdul Wahid bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, akibat kenaikan harga cabai merah.
Pemprov Riau menyediakan cabai merah sebanyak 1,1 ton, dengan harga jual Rp65 ribu per-kilogram. Tersedia di empat lokasi di Pekanbaru dan satu lokasi di Kabupaten Kampar, pada Kamis (9/10/2025).
Untuk empat lokasi di Pekanbaru, Pemprov Riau menyediakan 800 kg cabai merah. Kemudian, satu lokasi di Kampar tersedia 300 kg cabai merah.
Adapun lokasi yang dipilih di Pekanbaru, yakni halaman Diniyah Putri, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi. Lalu, di lapangan bola Jalan Belimbing Kecamatan Marpoyan Damai, halaman Masjid Istiqomah Kecamatan Rumbai.
Kemudian, ada pula di halaman Kantor Industri Pangan Olahan dan Kemasan, Kecamatan Tenayan Raya, dan di Kabupaten Kampar Pasar Inpres Bangkinang.
Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan, operasi pasar menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di tengah fluktuasi pasokan. Oleh karena itu pihaknya telah menggencarkan pelaksanaan ke lima titik di dua daerah.
“Operasi pasar ini adalah salah satu langkah untuk menstabilitaskan harga pasar kita,” ujar Gubernur Riau Abdul Wahid di lokasi operasi pasar murah, Jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, pada Kamis (9/10/2025).
Dijelaskan, bahwa inflasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana inflasi itu tetap berada pada level yang wajar dan terkendali.
“Dalam setiap pertumbuhan kalau tidak ada inflasi, juga tidak baik. Tapi kita mau inflasi ini terkendali dalam batas ambang-ambang yang wajar. Karena kalau tidak inflasi pasti tidak ada pertumbuhan,” jelasnya.
Diungkapkan, kondisi kelangkaan cabai merah yang terjadi tidak hanya dirasakan di Riau, tetapi juga hampir seluruh wilayah Sumatera. Faktor tersebutlah yang menjadi kenaikan angka inflasi dari bulan ke bulan pada periode September.
“Maka inflasi itu suatu keniscayaan tetapi dalam posisi terkendali. Karena memang setelah saya cek semua daerah di Sumatera mengalami kelangkaan cabai merah,” ungkapnya.
Sebagai langkah inovatif, Gubernur Abdul Wahid mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk lingkup pendidikan, untuk berpartisipasi dalam program gerakan menanam cabai.
Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya membantu ketersediaan pangan, tetapi juga membentuk budaya mandiri di tengah masyarakat.
“Oleh karena itu bagaimana saya juga membawa semua komponen bekerja sama, termasuk sekolah. Maka saya gerakkan bagaimana menanam cabai di sekolah-sekolah dan kami membagikan bibit cabai,” lanjutnya.
Pemprov Riau Geser Lokasi Operasi Pasar, Fokus ke Kawasan Padat Penduduk |
![]() |
---|
Tidak Masuk Database BKN, Nasib Honorer Pemprov Riau Belum Jelas |
![]() |
---|
Tekan Inflasi, Pemprov Riau Turun Tangan Distribusikan 1 Ton Cabai Merah |
![]() |
---|
Pemprov Riau Gerak Cepat Kendalikan Inflasi, Operasi Pasar Digelar di Lima Lokasi |
![]() |
---|
Riau Masuk 10 Provinsi dengan Inflasi Tertinggi, Capai 5,08 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.