Peringati HANI, BNNP Riau Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Berantas Narkoba
Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau mengelar kegiatan sosialisasi
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau mengelar kegiatan sosialisasi, Kamis (12/07/2018).
Kegiatan yang bertujuan untuk memotivasi dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memerangi dan memberantas peredaran narkoba ini digelar di ballroom hotel Grand Central di Jalan Jenderal Sudirman
Baca: Masih Banyak Siswa Tak Tertampung, Komisi V Sarankan Penambahan Kelas di Sekolah-sekolah
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala BNNP Riau, Brigjen Pol M Wahyu Hidayat, Sekda Prov Riau Ahmad Hijazi, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Haryono, serta berbagai perwakilan instansi terkait lainnya.
Kepala BNNP Riau Brigjen Pol M Wahyu Hidayat menyebutkan, kegiatan peringatan HANI ini memang rutin digelar setiap tahunnya.
Untuk kesempatan ini, tema yang diambil adalah 'Menyatukan dan Menggerakkan Seluruh Kekuatan Bangsa Dalam Perang Melawan Narkoba Untuk Mewujudkan Masyarakat Indonesia Yang Sehat Tanpa Narkoba'.
Baca: Kecamatan Batang Gansal versus Kecamatan Seberida di Final Bupati Cup IX tahun 2018
"Lewat peringatan ini, semoga dapat memotivasi kita untuk kompak dan bersama-sama memberantas narkoba di Indonesia, khususnya di Riau," katanya.
Wahyu menegaskan, narkoba pada dasarnya merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang sangat berbahaya dan dapat melumpuhkan suatu bangsa.
Baca: IC Chapter Riau Nikmati Suasana dan Kuliner Khas Siak
Untuk itu, Ia mengajak seluruh elemen dan lapisan masyarakat untuk memerangi dan memberantas narkoba.
Kata Wahyu lagi, jaringan pengedar narkoba merupakan jaringan yang terorganisir dan bekerja rapi.
Dari 34 provinsi pada 2017, terang Wahyu, BNN mencatat sekitar 1,77 persen pengguna dari total 3,7 jutaan masyarakat Indonesia menjadi korban narkoba.
Usia penggunanya mulai dari kalangan anak-anak hingga orangtua, yakni 10-59 tahun. Setiap tahunnya terdapat 13 ribu orang kehilangan nyawa akibat barang haram ini.
Baca: Pengurusan Surat Keterangan Tidak Pernah Berperkara Naik Sepuluh Kali Lipat
"Dewasa ini jumlah tersebut semakin meningkat, terutama generasi muda. Riau saja saat ini menduduki posisi ke-9 dari 34 provinsi yang ada. Jumlah korban narkoba diperkirakan 1,80 persen dari total penduduk produktif,"bebernya.
Upaya sosialisasi sebenarnya sudah digalakkan oleh BNNP Riau sejak lama bahkan berlangsung hingga saat ini.
Namun demikian, tantangan untuk memberantas narkoba semakin tinggi. Peredarannya kini sangat mudah sudah merambah ke media sosial. Jenis-jenis baru narkoba juga terus bermunculan.
Sementara itu, Sekda Prov Riau, Ahmad Hijazi mewakili Gubernur Riau menyatakan, kejahatan narkoba jika tak menjadi fokus perhatian dapat dijadikan senjata bagi pengedar.
Baca: Baznas Provinsi Riau Gelar Pelatihan Kepemimpinan Kepala Pelaksana Baznas Kabupaten dan Kota
Bahkan peredaran narkoba di Riau dapat menjadi ancaman terbesar di 2030.
"Dalam mengatasi permasalahan narkoba perlu penanganan khusus. Misalnya pendekatan kesehatan yang bertujuan memutus mata rantai pengguna narkoba dengan rehabilitasi. Ini perlu dimaksimalkan dengan merangkul masyarakat setidaknya melindungi keluarganya masing-masing," paparnya.
Baca: Disdukcapil Meranti Belum Terima Permohonan Suku Akit Ubah Kolom Agama
Dalam kegiatan ini BNNP Riau juga berikan penghargaan kepada beberapa instansi, masyarakat, dan kalangan mahasiswa yang ikut mensosialisasikan dan mengkampanyekan bahaya narkoba.(*)