Suara Mengejutkan di Dasar di Palung Mariana Lautan Pasifik yang Direkam Ilmuwan, Coba Dengarkan!
Sejumlah ilmuwan mencoba merekam suara-suara di bagian terdalam dari samudera, di Palung Mariana Lautan Pasifik
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: harismanto
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejumlah ilmuwan mencoba merekam suara-suara di bagian terdalam dari samudera dunia pada 2015 lalu dan mereka dikejutkan dengan bunyinya.
Lautan adalah tempat yang cukup menakutkan dengan area yang belum dijelajahi dengan kedalaman gelap dan makhluk menakutkan.
Tetapi sekarang para ilmuwan telah menawarkan hal lain yang harus ditakuti, yaitu suara-suara lautan.
Para ilmuwan dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Pacific Marine Marine Environmental Laboratory menempatkan hidrofon berlapis titanium, alat perekam suara di bagian paling dalam dari dasar samudra, di Palung Mariana, Lautan Pasifik.
Baca: Membeku di Udara, Seluruh Penumpang dalam Kondisi Tak Bernyawa dalam Pesawat yang Sedang Terbang
Baca: 5 Peristiwa Mahadasyat di Dunia, 2 Diantaranya Terjadi di Indonesia
Baca: Warga Rengat Kaget Menemukan Harimau Dahan di Kolong Rumahnya
National Geographic menggambarkan Palung Mariana sebagai berikut.
Palung Mariana adalah parut berbentuk bulan sabit di kerak Bumi yang panjangnya lebih dari 1.500 mil dan rata-rata memiliki lebar 43 mil.
Jarak antara permukaan laut dan titik terdalam parit, Deep Challenger, hampir 7 mil.
Melansir UNILAD.com jika Gunung Everest dijatuhkan ke Palung Mariana, puncaknya masih lebih dari satu mil di bawah air.
Jadi pada dasarnya itu sangat sangat dalam.
Alat itu merekam suara di lautan selama tiga minggu, dan para ilmuwan terkejut dengan apa yang mereka dengar.
Kepala ilmuwan pada proyek tersebut, Robert Dziak, menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengharapkan ada kesunyian yang jauh di dalam samudra, tetapi malah bertemu dengan suara gempa bumi dan topan, serta kapal.
Mungkinkah ini menunjukkan kisah Perjalanan Ke Pusat Bumi sebenarnya fakta, dan ada ekosistem di sisi lain dari dasar lautan.
Anda akan berpikir bahwa bagian terdalam dari lautan akan menjadi salah satu tempat paling tenang di Bumi.
Namun sebenarnya ada kebisingan hampir konstan dari sumber alami dan buatan manusia.
Ambient sound field di Challenger Deep didominasi oleh suara gempa bumi, baik di dekat maupun jauh, serta erangan paus balin yang berbeda.
Untuk mendengarkan suaranya, klik link ini.
Ada juga suara gemuruh yang luar biasa dari topan kategori 4 yang baru saja terjadi di atas kepala.
Ada juga banyak suara dari lalu lintas kapal, yang dapat diidentifikasi oleh pola suara yang jelas yang dibuat oleh baling-baling kapal ketika mereka lewat.
Penelitian ini dilakukan dengan harapan menentukan tingkat kebisingan, yang akan memungkinkan para ilmuwan untuk melihat apakah akan ada perubahan di masa depan.
Baca: Gempa 5,4 SR di Solok Picu Aktivitas Vulkanologi Gunung Talang
Baca: Inneke Koesherawati Tak Kuasa Menahan Tangis Selesai Diperiksa KPK
Baca: Raup Keuntungan dari Lagu Syantik, Siti Badriah Ungkap Keluarganya Pernah Makan Nasi Lauk Garam
Setelah menganalisa suara, para ilmuwan mampu memisahkan suara alami dari suara buatan manusia.
Kami mencatat gempa bumi berkekuatan 5,0 skala besar yang terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer (atau lebih dari enam mil) di kerak samudera di dekatnya.
Bunyi topan juga dramatis, meskipun hiruk-pikuk dari badai besar cenderung menyebar dan meningkatkan kebisingan secara keseluruhan selama beberapa hari. (*)