Ditakuti dan Terkesan Angker, Pulau Nusakambangan Justru Dianggap Sang Pelindung Kota
Sejak dulu, ada kesan angker yang muncul jika nama Nusakambangan disebut-sebut.
SIAPA di Indonesia yang tidak mengenal Pulau Nusakambangan?
Sejak dulu, ada kesan angker yang muncul jika nama Nusakambangan disebut-sebut.
Tidak mengherankan, terlintas bayangan penjara yang ditakuti terkait nama ini.
Narapidana kelas kakap sering dikirim ke penjara tersebut untuk menjalani hukuman.

Sejumlah terpidana mati juga menjalani eksekusi di sini.
Tapi bagi masyarakat di pesisir sisi barat Cilacap, atau di pusat kota, pulau tersebut justru menjadi pelindung.
Bagaimana bisa?
Simak laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah menyisakan nestapa bagi sebagian masyarakat pesisir selatan Kebumen dan Cilacap, (19/7/2018).
Di Pantai Suwuk Puring, puluhan warung di pinggir pantai porakporanda diterjang gelombang yang mencapai area parkir wisata. Belasan perahu nelayan di pantai Pasir Ayah juga rusak terhempas gelombang.
Kondisi sama terjadi di sepanjang pantai timur Cilacap. Di Pantai Widarapayung dan Pantai Sodong Adipala Cilacap, 60 bangunan warung maupun toilet dilaporkan rusak diterjang gelombang.
Tetapi kondisi di wilayah pesisir sisi barat Cilacap, atau daerah pusat kota, justru berbanding terbalik.
Tidak ada laporan dampak kerusakan berarti akibat gelombang tinggi di wilayah itu. Masyarakat di wilayah kota tidak lantas lari tunggang langgang.
Mereka relatif lebih tenang menyikapi fenomena alam itu.
Saat bencana laut terjadi dan penduduk kota selamat, perhatian mereka kembali tertuju pada sebuah pulau yang masih rimbun, Nusakambangan.
Lagi-lagi, pulau berisikan penjara itu menjadi penyelamat masyarakat kota dari ancaman bencana laut.
Pulau Nusakambangan ibarat panglima penjaga yang masih berdiri gagah di tempatnya.
Ia dipercaya melindungi masyarakat kota, sejak zaman leluhur, dari berbagai ancaman bencana laut.
Pengalaman demi pengalaman membuktikannya. Peristiwa tsunami Pangandaran 2006 yang menyapu sebagian daratan pesisir Cilacap masih mengenang di hati masyarakat Cilacap.
Becana itu meluluhlantakkan bangunan di sekitar pantai hingga merenggut nyawa kurang lebih seratusan orang di pesisir Cilacap bagian timur, Kecamatan Binangun dan Adipala.
Tetapi ajaibnya, dampak tsunami tak begitu dirasakan masyarakat di pusat kota yang berdekatan dengan pantai.
Pulau Nusakambangan diyakini menjadi tameng bagi penduduk kota dari marabahaya kala itu.
Kini, kegagahan pulau Nusakambangan kembali diperbincangkan. Sang penjaga kembali bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
Wilayah pesisir kota semisal pantai Teluk Penyu kembali aman dari ancaman gelombang tinggi yang mencapai maksimum 7 meter di laut.
"Di Teluk Penyu, potensi air sampai ke daratan saat gelombang tinggi tetap ada, tetapi tidak separah di pesisir wilayah timur Cilacap,"kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Rendy Krisnawan, Jumat (20/7).
Rendy mengatakan, keberadaan pulau Nusakambangan sangat membantu mengurangi risiko gelombang tinggi air laut masuk ke daratan.
Saat gelombang tinggi terjadi karena pengaruh angin timur, air laut yang bergerak dari Tenggara dan Selatan Samudera Hindia akan terhalang oleh Pulau Nusakambangan.
Gelombang tinggi akan lebih dulu terpecah oleh Pulau Nusakambangan sebelum mencapai daratan.
Kecepatan angin yang tinggi pun akan berkurang ketika melewati Pulau Nusakambangan karena terhalang.
Alasan inilah yang membuat wilayah pesisir Cilacap kota atau Teluk Penyu tidak begitu terdampak oleh gelombang tinggi kemarin.
"Nusakambangan sangat membantu. Karena air laut yang bergerak dari tenggara dan selatan yang tinggi akan pecagh karena terhalang pulau itu,"katanya
Kondisi ini berbeda dengan pantai yang tidak memiliki penghalang, baik pulau maupun pemecah ombak.
Wilayah pantai yang kemarin porakporanda karena gelombang tinggi semisal Pantai Suwuk Kebumen, Pantai Widarapayung dan Pantai Sodong Cilacap umumnya berupa laut lepas, atau tidak memiliki penghalang pulau layaknya Nusakambangan.
Tak ayal, ketika terjadi gelombang tinggi bersamaan kenaikan muka air laut (pasang) yang maksimal, air dapat mencapai jauh ke daratan.
"Untuk beberapa hari ke depan gelombang masih tinggi. Diimbau kapal atau perahu tidak berlayar dulu. Wisatawan juga jangan main main di laut dulu,"katanya
Apakah Kota Cilacap sepenuhnya aman dari tsunami?
Ternyata, Pulau Nusakambangan tidak sepenuhnya mampu melindungi warga kota dari ancaman bencana laut. Ia punya titik kelemahan yang susah ditambal.
Pulau itu hanya bisa menangkis gelombang tsunami ringan yang pusat gempanya di barat Cilacap.
Jika gelombang tsunami yang datang lebih kuat, atau sumber gempa berada di timur atau selatan Cilaca, mara bahaya itu susah terelakkan.
"Kalau ada tsunami tergantung datangnya arah tsunami dan skala ketinggian gelombang tsunami.
Kalau dari timur dan tenggara atau selatan Cilacap sumber gempanya ya bahaya sekali untuk wilayah Teluk Penyu Cilacap," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Selamat dari Ancaman Gelombang, Sang Penjaga Kota itu Bernama Pulau Nusakambangan