Hanya Perempuan Berdarah Minang Ini yang Mampu Mendampret Rocky Gerung dan Fadli Zon!
Berikut rangkuman pernyataan politisi Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago saat mendamprat Rocky Gerung dalam acara Indonesia Lawyers Club
Bukan dengan Bu Megawati saja.
Tentu sudah. Jadi jangan sok tahu. Jadi jangan katakan “sudah, sudah, sudah!”
Anda sebagai pengamat, harusnya berdiri di tengah.
Nggak pas Anda berkomentar seperti itu.
Nggak pas Anda mewakili ILC untuk ditonton oleh Indonesia untuk Indonesia lebih baik.
Karena Anda lakukan provokasi.
Saya sangat hormat dengan Prabowo.
Sangat hormat.
Nah, kita harusnya saling menghormati.
Pilpres 2019 ini adalah ajang pertempuran Jokowi dan Prabowo.
Kalau ibu Megawati dan SBY ini adalah pembantu saja dari belakang.
Mereka hanya ketua partai. Ikut dalam koalisi.
Jangan diadu domba nih berdua.
Ini kan seolah-olah kita menghadap-hadapkan antara Bu Mega sama Pak SBY.
Jadi saya ingin kita semua di sini saling hormat menghormati.
Tadi Pak Hinca juga bilang untuk saling menghormati. Kami saling menghormati, kok.
Kalau Prabowo ke Demokrat ya tidak apa-apa.
Itu hal yang dinamis.
Nggak ada masalah.
Kita hormati kok.
Dan kita nggak pernah mengatakan kenapa Gerindra harus ke sana?
Kalau bagi NasDem hanya satu.
Kami hanya melakukan dukungan kepada Jokowi tanpa mahar dan syarat.
Danh kedua, NasDem selalu berpikir play to win. Kami bermain dan harus menang.
Sehingga penentuan wapres itu pun karena harus menang itu tadi.
Bukan karena arogan, bukan karena petugas partai, dengan bahasa sinis itu.
Nggak baik juga ketika ILC ditonton seluruh Indonesia, tapi diisi oleh Gerung yang sampaikan.
Nggak pas!
Seharusnya bapak dihargai sebagai akademisi, tapi kalau Bapak miring-miring seperti itu pikirannya, bapak bukan pengamat, tapi politisi. Ya?
Tadi Fadili bicara, saya tidak masalah.
Pak Hinca juga bicara tidak masalah dari tadi. Karena politik itu dinamis.
Siapapun yang jadi presiden di depan, kita support.
NasDem akan dukung jika Prabowo jadi presiden.
Kalau Pak Jokowi yang kemudian menang, ya harusnya legowo juga untuk mendukung itu.
Yang kita butuhkan untuk Indonesia jadi lebih baik.
Bukan siapa yang berkuasa.
Itu loh.
Untuk Indonesia harusnya kita pikirkan.
Jadi jangan diulang-ulang terus Rocky Gerung ngadu sana sini.
Nggak bener ini.
Sebagai perempuan, saya terhina jika perempuan seperti Bu Megawati dihina oleh orang seperti Rocky Gerung ini.
Pernah gak bapak tahu bahwa Bapak adalah laki-laki?
Rocky Gerung memotong pembicaraan. Dia mengatakan, tidak berbicara soal gender
Bapak mengatakan bahwa Mega itu arogan.
Padahal menurut saya dan rakyat Indonesia, bapak yang arogan.
Bapak sok pinter. Itu gak bener!
Bapak harus fair.
Ini bapak selalu membully Jokowi, tidak pernah ada baiknya di mata bapak.
Ketika Jokowi melakukan kebaikan, bapak harus support dan apresiasi.
Ketika Jokowi lakukan kesalahan, bapak kritisi.
Bapak selalu mem-bully.
Saya catat itu.
Jadi saya ingatkan sekali lagi.
Bapak bukan siapa-siapa.
Jokowi tidak perlu orang seperti Rocky Gerung.
Karena orang seperti Rocky tidak berikan solusi, tapi provokasi.
Selanjutnya Karni Ilyas memberikan kesempatan berbicara kepada Fadli Zon.
Fadli menjelaskan soal jasa Prabowo selama bertugas di TNI.
Rocky Gerung tampak salah tingkah.
Beberapa mengubah posisi duduk selama Irma mendampratnya.
Bahkan sempat mau menginterupsi, namun dipotong Irma.
Dia benar-benar tidak berkutik.
Tonton Videonya: