Gempa Lombok
UPDATE Gempa Lombok - Hingga Kini Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 91 Orang
Data sementara, tercatat 91 orang meninggal dunia, 209 orang luka-luka, ribuan jiwa mengungsi, dan ribuan rumah rusak.
Belum semua pengungsi memperoleh bantuan.
Pengungsi masih berada di lapangan dan di halaman rumahnya sebagai pengungsi mandiri.
Penanganan terkendala beberapa hal yaitu terbatasnya alat berat, luasnya daerah yang terdampak, listrik padam di Lombok Utara dan Lombok Timur, saluran komunikasi mati, rusaknya jembatan di tiga tempat yaitu jembatan Tampes, jembatan Lokok Tampes, dan jembatan Luk, yang menyebabkan aksesibilitas terganggu, terbatasnya ketersediaan logistik dan lainnya.
Upaya penanganan terus dilakukan.
Masa tanggap darurat penanganan dampak gempa telah diperpanjang hingga Sabtu (11/8/2018), baik di Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur.
Tambahan personel dan logistik terus dikirimkan.
BNPB mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan melalui cargo.
2 helikopter BNPB diperbantukan untuk penanganan darurat.
TNI memberangkatkan 3 pesawat Hercules C-130 untuk mengirim satgas kesehatan dengan membawa obat-obatan, logitik, tenda, dan alat komunikasi.
KRI dr Suharso diberangkatkan dari Surabaya ke Lombok untuk dukungan kapal rumah sakit.
Basarnas mengirimkan personel, helikopter, kapal, dan peralatan untuk menambah kekuatan operasi SAR.
Polri mengirimkan personel, tenaga medis dan obat-obatan serta 2 helikopter.
Kementerian Pariwisata mengaktivasi Tim Crisis Center untuk memantau kondisi wisatawan.
Kementerian PU Pera menggerakkan alat berat, menambah air bersih dan sanitasi.
Kementerian/Lembaga dan NGO mengirimkan personel dan bantuan.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah permakanan, khususnya makanan siap saji, air mineral, air bersih, tenda, terpal, tikar, selimut, pakaian, makanan penambah gisi, layanan trauma healing, dapur umum, obat-obatan, pelayanan kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. (*)