Demo GoCar Pekanbaru
Begini Keadaan Mitra GoCar yang Mogok Makan di Depan Kantor GoJek Pekanbaru
Aksi mogok makan yang dilakukan mitra GoCar, Don Marzal berlanjut, Selasa (7/8/2018). Puluhan mitra GoCar lainnya sesama driver ikut mendampingi.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Teddy Tarigan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Aksi mogok makan yang dilakukan mitra GoCar, Don Marzal berlanjut, Selasa (7/8/2018).
Hingga berita ini diturunkan, pria 52 tahun tersebut masih mogok makan di depan kantor Gojek Indonesia Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
Kondisinya pun masih sehat.
Mitra Gocar yang mogok makan ini pun tampak ngobrol dengan mitra driver lainnya yang hadir di sana.
Pantaun Tribunpekanbaru.com, pukul 11.30 WIB, aksi mogok makan mitra GoCar dikawal sekitar 10 aparat polisi.
Sementara di samping peserta aksi mogok makan, ada puluhan mitra GoCar lainnya sesama driver mendampingi.

Baca: Kondisi Terkini Aksi Mogok Makan dan Demo Mitra GoCar Depan Kantor Gojek Indonesia
Baca: Mogok Makan Sejak Pagi Hingga Malam Ini, Sopir GoCar Tidur di Depan Kantor GoJek Pekanbaru
Baca: LIVE STREAMING: Sopir GoCar Mogok Makan di Depan kantor GoJek Pekanbaru
Baca: Mitra GoCar Gelar Aksi Protes di Depan Kantor GoJek Pekanbaru, Ini Tuntutan Mereka
Mobil yang merupakan mitra GoCar juga banyak yang parkir.
Bahkan 3 papan bunga turut berduka cita dari komunitas driver terpajang di median jalan depan kantor gojek indonesia Pekanbaru tersebut.
Don Marzal, sudah melakukan aksi mogok makan di depan kantor GoJek Pekanbaru, Senin (6/8/2018).
Beralaskan karpet seadanya dilapis kardus bekas dengan ukuran yang tak seberapa, pria dua anak ini masih bertahan.
Meski dia sempat berujar, dirinya mulai merasakan lapar.
Bahkan kepalanya mulai merasa pusing. Maklum, sedari pagi, hanya teh manis dan air putih yang masuk ke perutnya. Dia efektif tidak makan sudah sejak pukul 06.00 WIB pagi.
Tumpukan bantal sekenanya, jadi alas kepala Don Marzal saat merebah badan. Kain sarung coklat kotak-kotak, menutupi separuh tubuhnya bagian bawah. Balutan selimut tipis, dirasa cukup membantu menghangatkan badannya.
Pria paruh baya ini adalah satu dari ratusan pengendara GoCar yang merasa kecewa atas kebijakan GoJek Indonesia.
Dimana, nilai insentif mereka yang sebelumnya Rp 220 ribu, turun drastis menjadi Rp 90 ribu.
Mereka menilai angka ini sangatlah kecil dan tak manusiawi. Rp 90 ribu dianggap tak dapat mengimbangi rupiah yang mereka keluarkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pengendara GoCar ini menuntut agar nilai insentif yang mereka dapatkan, dikembalikan ke sedia kala, yakni sebesar Rp 220 ribu.
Tak hanya sendiri, Don Marzal ditemani puluhan pengendara GoCar lain. Mereka memberikan dukungan kepada teman senasib-sepernanggungannya itu.
"Saya akan tetap mogok makan sampai tuntutan kami dipenuhi. Kembalikan nilai insensitif seperti semula," kata pria yang mengaku sudah dari Oktober 2017 menjadi sopir GoCar.
Baca: Terkait Pidato Berantem Jokowi, JK: Jokowi Kan Tidak Katakan Hantam, Cuma Mempertahankan Diri
Baca: Lowongan Kerja Pertamina Sudah Bisa Diakses, Ini Situs Resminya
Disebutkan Don Marzal, dirinya sangat berharap banyak, bisa mendapat kesejahteraan dengan menjadi sopir GoCar. Karena pekerjaan ini adalah satu-satunya yang menjadi andalannya dalam mencari nafkah.
Dia hanya berpesan, nanti jika sewaktu-waktu dirinya drop, teman-temannya bisa membantu untuk memberikan infus.
Sejumlah pengendara GoCar atau yang biasa disebut mitra GoCar, menggelar aksi protes di depan kantor Gojek Indonesia di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (6/8/2018).
Adapun hal yang menjadi tuntutan mereka adalah soal insentif yang dinilai tidak sesuai dan hanya menguntungkan sebelah pihak saja, dalam hal ini GoJek Indonesia.
Yose, salah seorang mitra GoCar menuturkan, dia dan kawan-kawannya sepakat meminta agar nilai insentif dikembalikan ke nilai awal.
"Dulu Rp 220 ribu, sekarang diturunkan jadi Rp 90 ribu. Itu pun dipotong lagi 20 persen dalam setiap biaya perjalanan yang rata-rata Rp 12 ribu," ungkap Yose.
Dipaparkan Yose, untuk mendapatkan insentif tersebut, para mitra GoCar terlebih dahulu harus mencari 12 poin atau 12 konsumen.
"Mitra seharusnya saling menguntungkan, baik kami supir GoCar maupun GoJek sendiri. Tapi kalau Rp 90 ribu ini menurut kami tidak manusiawi. Nilainya sangat turun drastis. Belum lagi dipotong," tegas dia.
Menurut Yose, angka ini tidak sesuai dengan biaya pengeluaran supir GoCar dalam sehari. Dimana mereka harus mengeluarkan biaya bahan bakar mobil, makan, dan lain-lain dan nilainya sangat jauh dari insentif yang diberikan saat ini.
Baca: Temuan Handuk Basah di Gedung DPRD Batam, Awal Berkembang Rumor Asusila Anggota DPRD Kampar
Untuk itu Yose dan kawan-kawan ingin agar nilai insentif dikembalikan lagi ke nilai awal.
"Kalau tuntutan kami tidak direspon, maka akan ada aksi yang lebih besar lagi. Teman-teman di Jambi, Bukittinggi, Padang juga mengalami hal yang sama. Ini masalahnya nasional," paparnya.
Selain masalah insentif, mitra GoCar ini juga mempertanyakan soal sistem Pemutusan Mitra yang dilakukan GoJek.(*)