Lazismu Pekanbaru Ingatkan Panitia Kurban untuk Memperhatikan Kesehatan Hewan Kurban
Lembaga Amil Zakat Infak Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Pekanbaru, menyelenggarkan pelatihan berupa seminar di Plaza Ternak Jalan Hangtuah
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Mensukseskan kegiatan kurban di hari Raya Idul Adha 2018 nanti, Lembaga Amil Zakat Infak Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Pekanbaru, menyelenggarkan pelatihan berupa seminar di Plaza Ternak Jalan Hangtuah, Pekanbaru, Selasa (7/8/2018).
Baca: Gugatan Legal Standing Yayasan Riau Madani, Penggugat Ajukan Sejumlah Perubahan
Pelatihan tersebut diikuti tak kurang dari 100 orang panitia kurban yang berasal dari berbagai mesjid di Pekanbaru.
Lazismu Pekanbaru menghadirkan beberapa pemateri berkompeten dalam pelaksanaan kurban, dan Perwakilan dari Dinas Peternakan Provinsi Riau.
Baca: Mayat Perempuan Hangus di Blora,Sebelum Dibakar Hidup-hidup, Diajak Pelaku Berhubungan di Hotel
Pokok pelatihan bertumpu pada upaya menjaga kesejahteraan hewan jelang pelaksanaan kurban, waspada akan beredaran pengan asal hewan yang tidak memenuhi syarat ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal), serta tetacara pelaksanaan kurban yang baik sesuai ketentuan.
Dari beberapa materi seminar yang disampaikan, pokok utama pada dasarnya berada pada hal-hal yang harus dipahami panita kurban saat akan melakukan penyembelihan hewan. Kemudian, pemahaman panitia kurban tentang istilah ASUH yang menjadi syarat penting terhadap seekor ternak.
Baca: Dua Pemain Lokal Riau Kembali Bergabung ke PSPS
Hewan kurban yang Aman pada artinya tidak mengandung bibit penyakit. Sehat berarti, ternak yang menjadi hewan kurban harus mengandung zat-zat yang berguna untuk kesehatan dan pertumbuhan tubuh. Utuh dalam arti tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan tersebut, dan Halal yang memiliki arti penyembelihan harus sesuai syariat islam.
Dinas Peternakan Provinsi Riau yang diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kabid Kesmavet), Nurul Ain mengungkapkan, untuk mendapatkan hewan ternak yang ASUH untuk kurban, diperlukan beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi.
Baca: Sesosok Mayat Ditemukan Membusuk di Belakang Pos Pam Sri Palas
Selain ketentuan saat penyembelihan yang telah ditetapkan agama, syarat wajib lain yang tidak boleh dilupakan yaitu administrasi.
Menjadi syarat mutlak jika seekor hewan kurban itu harus memiliki surat-surat lengkap. Jika berasal dari daerah ataupun negara lain, dalam surat-surat harus menjelaskan jika ternak tersebut berada dalam kondisi sehat.
"Panitia kurban juga harus terus melakukan pengecekan kesehatan hewan sebelum disembelih, menjaga kesejahteraannya. Bahkan untuk memastikan hewan kurban di Riau sehat, kita telah membentuk tim guna melakukan pengawasan di tempat-tempat penampungan hewan qurban. Jadi kita turun langsung ke tempat-tempat penampungan dan penjualan ternak. Kalau hewan ini dari luar provinsi, berarti harus ada surat ijin masuk ternak. Jadi semua syarat administrasi ini sangat penting," jelas Nurul Ain.
Baca: Sesosok Mayat Ditemukan Membusuk di Belakang Pos Pam Sri Palas
Kerja tim pengawas kurban Dinas Peternakan Provinsi Riau tidak hanya sekedar melakukan pengawasan jelang pelaksaan kurban. Namun pada waktu kurban dilakukan, tim ini juga turun ke lapangan guna membantu panitia di berbagai mesjid.
Nurul Ain mengaku, untuk individu yang tergabung ke dalam tim pengawas kurban Dinas Peternakan Provinsi Riau, memang memiliki keterbatasan jumlah. Namun hal ini tidak menjadi batu penghalang agar kegiatan kurban di Riau tahun ini dapat berlangsung baik.
Baca: Sesosok Mayat Ditemukan Membusuk di Belakang Pos Pam Sri Palas
Dinas Peternakan Provinsi Riau turut melibatkan beberapa orang tenaga medis dari beberapa dokter hewan yang ada di Pekanbaru. Tim medis ini tidak hanya membantu dalam hal pengecekan kesehatan hewan, namun juga dilibatkan pada saat kegiatan kurban nanti.
Menyoal Seminar Kurban yang digelar Lazismu Pekanbaru, Nurul Ain melihat ini sangat positif demi pelaksanaan kurban yang sesuai dengan ketentuan agama. Dinas Peternakan tak menampik bahwa mereka sangat terbantu melalui kegiatan ini.
"Seperti diketahui, lokasi penyembelihan hewan ini sangat banyak sekali, sementara tim pengawas kita tidak banyak. Melalui kegiatan ini tim kita terbantu dalam hal sosialisasi, dengan harapan makin banyak panitia kurban mengerti dan tahu cara panangan dan palaksanaan kurban," tandasnya.
Baca: Kelaparan Saat Terbangun, Pria Ini Makan Ayam Hidup-hidup
Ketua Lazismu Pekanbaru, Hari Siyanto menjelaskan, pelatihan melalui seminar kurban yang telah menjadi agenda tahunan Lazismu Pekanbaru, merupakan upaya lembaga agar penitia kurban yang ada di Pekanbaru semakin memahami tata cara pelaksanaan kurban. Baik itu jelang pelaksanaan maupun saat pelaksanaan.
"Kita tentu harapkan menambah wawasam peserta. Sekarang kan masih banyak yang tidak tahu dengan hal-hal teknis bagaimana penyelenggaraan kurban. Seperti, kurban ini tidak hanya menyembelih, tetapi ada juga aspek administrasi, kesehatan, yang selama ini yang kita pahami hanya syariatnya," ujar Hari.
Baca: BUMD Ikut Kelola Blok Siak dengan Pertamina, Dewan Minta SDMnya Harus Disekolahkan Dulu
Hari menyebut, seminar kurban juga ditujukan sebagai jembatan menyampaikan keinginan Lazismu agar pada masa yang akan datang akan ada mesjid yang bisa menjadi panutan tentang bagaimana penyelenggaraan kurban yang baik. Mulai dari adanya fasilitas lengkap, tenaga penyembelih dan lain sebagainya.
Baca: BUMD Ikut Kelola Blok Siak dengan Pertamina, Dewan Minta SDMnya Harus Disekolahkan Dulu
"Jadi melalui kegiatan ini kami ingin ada mesjid yang bisa menjadi rool model yang baik. Dimana penitia disana betul-betul memahami tentang penyelenggaraan kurban yang baik itu seperti apa. Sehingga dapat dicontoh oleh panitia di mesjid lainnya," tutur Hari. (dri)