Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pembunuhan Kim Jong Nam

Dituduh Membunuh Kim Jong-nam, Siti Aisyah Dikenal Lugu dan Sederhana

Siti Aisyah, warga Indonesia yang tersandung kasus pembunuhan pria Korea Utara, Kim Jong-nam dikenal sebagai sosok yang lugu dan sederhana.

Editor: harismanto
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Benah (50), Ibunda Siti Aisyah, menunjukkan foto saat liburan terakhir dengan Aisyah pada tahun 2016 lalu 

Banyak pertanyaan

Paparan sang ketua RT tentang sosok Aisyah yang pendiam dan lugu itu diamini seorang warganya, Emma Suela.

"Iya, kaget sekalilah. Kalau yang asli Aisyah, tidak mungkin (melakukan pembunuhan)," ujar Emma.

Emma Suela menggambarkan Aisyah sebagai "gadis desa" yang rajin.

"Pokoknya dia gadis desa, lugu, ke Jakarta hanya ingin cari pekerjaan," kata Emma dalam percakapan dengan BBC Indonesia.

"Mungkin itu yang bikin tertarik anak bosnya. Lalu dinikahi anak bosnya itu, Ajun," tambahnya.

Emma membenarkan bahwa Aisyah adalah sosok yang cenderung pendiam. Emma mengatakan, dulu dia sering bertemu Aisyah, tetapi hanya saling bersapa pendek.

Emma tak tahu mengapa kemudian Aisyah dan Ajun, panggilan suaminya, bercerai.

Kini Emma, Rahmat Yusri, dan warga di lingkungan Aisyah pernah tinggal mengikuti perkembangan pemberitaan dari waktu ke waktu.

Mereka bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa seorang gadis desa asal Serang, yang hanya sempat mengenyam sekolah dasar, terlibat dalam pembunuhan tingkat tinggi yang menggegerkan seluruh dunia.

Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, dalam pengakuannya kepada polisi Malaysia, Siti Aisyah mengatakan, dia memang dibayar untuk melakukan perbuatannya.

Namun, menurut pengakuannya, ia bersedia saat itu karena mengira tawaran tersebut adalah bagian sebuah acara prank untuk televisi.

Disebutkan, sebelumnya Aisyah dan seorang perempuan Vietnam itu sudah pernah melakukan hal serupa untuk sebuah acara lucu televisi, dan mereka mendapatkan imbalan uang "beberapa dollar".

"Dalam aksi prank atau menipu orang sekadar untuk lucu-lucuan itu, satu perempuan menutup mata (orang yang disasar) yang satunya lagi menyemprotkan sesuatu," kata Tito kepada wartawan di kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (17/2/2017).

"Pekerjaan" itu, lanjut Tito, sudah dilakukan beberapa kali oleh Siti Aisyah dan perempuan Vietnam tersebut.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved