Ini Kronologis Jempol Kiri Amar Sang Penakluk King Kobra Digigit Ular Hingga Muntah Darah
Amar kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat muntah darah dua kali, setengah jam setelah digigit ular.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Meskipun sudah menjadi penakluk ular King Kobra, Muammar Syahida atau akrab disapa Amar tetap berhati-hati menangani ular.
Apalagi, sebuah peristiwa di masa lalu menjadi sebuah pelajaran baginya dalam menangani ular.
Saat itu, Amar digigit ular peliharaan sendiri.
Baca: Hanya sscn.bkn.go.id Situs Resmi untuk Seleksi CPNS. Ini Penjelasan BKN
Baca: Video: Aksi Amar Syahida, Taklukkan Ular King Kobra 4 Meter dari Pelalawan Riau
Baca: Ustaz Abdul Somad Tidur di Sehelai Tikar. Tempuh Ratusan Km untuk Temui Anak-anak Suku Talang Mamak
Ular tersebut termasuk kategori berbisa, nama ilmiahnya trimeresurus albolabris atau biasa disebut ular gadung luwuk (Jawa).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 2012.
Tepatnya saat dia melakukan edukasi di salah satu panti asuhan di Semarang.

"Setelah acara selesai, ular tersebut saya pegang kepalanya untuk dimasukkan ke dalam karung yang khusus buat ular berbisa. Tapi naas, saat kepalanya saya pegang, taring ular tersebut keluar dan mengenai jempol tangan kiri saya sampai dikunyahnya," beber dia kepada Tribunpekanbaru.com.
Sontak saja, Amar langsung menjatuhkan ular tersebut ke lantai.
Melihat itu, teman-teman Amar yang ada saat itu pun panik.
Amar kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat muntah darah dua kali, setengah jam setelah digigit ular.
Selama empat hari lamanya, dia terbaring di rumah sakit.
Baca: Nyanyikan Lagi Syantik dengan Aransemen Baru di Asian Game 2018, Siti Badriah Banjir Kritikan
Baca: Beredar Video Wanita Bersimbah Darah di Langgam Pelalawan, Ternyata Istri Dibacok Suami
Baca: VIRAL. . . Ini Video Atlet Irak yang Nyanyi Lagu Indonesia Raya dan Sebut Kamu Gantang

Lantaran tak ada perubahan, ia kemudian dilarikan ke Yogyakarta.
"Di sana cuma menggunakan pengobatan tradisional. Alhamdulillah luka saya bisa sembuh meski ada beberapa tahapan pengobatan sendiri dan hasilnya jempol kiri saya cacat akibat racun dari ular tersebut," tutur dia.
Kata Amar, hal seperti itu memang sudah menjadi resiko tersendiri baginya.
Terlebih cara dia dalam menangani ular waktu itu salah.
"Sebagai pelajaran aja, agar tetap hati-hati untuk kedepannya. Kapok sih nggak, cuma harus lebih berhati-hati lagi. Sampai sekarang koleksi ular berbisa saya juga banyak," tutupnya.
Amar, yang telah menyukai dan memelihara ular sejak kecil ini, kepada Tribunpekanbaru.com, mengatakan, memiliki 15 ekor ular yang dipeliharanya.
Di antaranya jenis python, colubrid, dan venom.

Selain itu ular-ular peliharaannya terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar.
Sejak kecil pemuda kelahiran Solo, 23 April 1993 ini menyukai dan memelihara satwa jenis ular.
Kesukaan terhadap ular ini disebutkan Amar, sapaan akrabnya, timbul begitu saja.
Seiring waktu berjalan, bahkan satwa peliharaannya berkembang.
Di antaranya beberapa jenis reptil, mamalia hingga unggas sekalipun.
"Karena dari kecil saya sudah melihat ular dan sering melihat dunia binatang lokal maupun dari mancanegara. Kalau dilihat ular itu unik, cantik dan jenisnya juga banyak," tutur Amar.
Menurut dia, rasa takut terhadap ular bisa dihilangkan.
Lantaran sebelumnya sudah belajar terlebih dahulu bagaimana cara memelihara ular.
Lanjutnya, dengan belajar akan diketahui jenis ular berbisa atau tidak.
Termasuk karakternya seperti apa.
"Jika semua itu sudah kita pahami, otomatis kita bisa menanganinya tapi tetap hati-hati. Namanya ular tetap akan menggigit," papar mahasiswa Fakultas Kehutanan salah satu universitas swasta di Pekanbaru ini.
Selain dipelihara, ular-ular tersebut terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar. (*)