Dumai
Poktan Usaha Berkah di Dumai Olah Jamur Tiram Jadi Makanan Ringan
KelompokTani (Poktan) Usaha Berkah di Dumai mulai mengolah jamur menjadi makanan ringan, dan mereka mendapat bantuan CSR dari Pertamina
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribundumai.com, Fernando Sikumbang
TRIBUNDUMAI.COM, DUMAI - Kelompok Tani (Poktan) Usaha Berkah di Dumai mulai mengolah jamur menjadi makanan ringan, dan mereka mendapat bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Perusahaan Tambang Minyak Nasional (Pertamina).
Anggota Poktan Usaha Berkah kini punya aktivitas baru karena kini Poktan di RT 9 Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai ini tidak lagi hanya memetik Jamur Tiram (pleurotus ostreatus) segar setiap hari, membuat baglog hingga memasarkannya, namun kini mereka juga mulai mengolah jamur segar itu.
Para anggota kelompok yang kebanyakan kaum ibu kini mengolah jamur segar itu menjadi produk makanan ringan, mereka berkreasi dan memberi nama makanan ringan itu Jamur Crispy.
Baca: Sebelum Erick Thohir, Inilah Deretan Calon Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf: Najwa Hingga Mahfud MD
Baca: Beruang Masuk Kampung di Pelalawan, BKSDA Riau Pasang Perangkap
Produk tersebut menambah pundi kesuksesan kelompok tani yang berdiri sejak enam tahun silam itu.
Usaha jamur yang berada di kawasan ring I Kilang Putri Tujuh, Dumai makin renyah sejak menjalin kemitraan dengan Pertamina RU II pada tahun 2012 silam.
Kelompok ini setiap bulannya bisa meraup omzet belasan juta rupiah.
Pundi rupiah datang dari berjualan jamur segar, baglog hingga menjual Jamur Crispy.
Kelompok binaan Pertamina RU II Dumai memproduksi makanan ringan dalam program CSR Pertamina Berdikari ini.
Mereka memproduksinya di rumah Suryanto, dan ia adalah Ketua Poktan Usaha Berkah sekaligus pionir di balik sukses usaha jamur di Kelurahan Tanjung Palas.
Bisnis yang dirintis Suryanto dan rekannya semakin berkembang.
Baca: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bersahabat Sejak SD Hingga Kuliah, Istri dan Anak Saling Berteman
Baca: Berduet dengan Deddy Mizwar Menangkan Jokowi-Maruf, Ridwan Kamil: Politik Mah Jangan Baper
Setiap bulannya produksi jamur segar dari kumbung di pekarangan rumahnya Gang Budi I, Jalan Budi Rejosari rata-rata mencapai 300 kg.
Jamur segar ini sudah punya pasar tersendiri yakni para pecinta kuliner dan vegetarian sejumlah daerah di Provinsi Riau.
Pria 43 tahun ini mengaku produk olahan jamur dari kelompok binaannya terjual puluhan bungkus setiap bulan.
Harga satuannya pun cukup terjangkau hanya Rp 12.000 per bungkus.
Mereka tidak cuma menjual sesuai pesanan yang ada, tapi menjualnya secara daring.
Kelompok ini juga membuka pemesanan lewat laman Facebook, Nur Surya.
Hasilnya pemesan produk Jamur Crispy tidak cuma berasal dari Dumai.
Baca: Dijanjikan Gaji 600 sampai 800 Ribu Perbulan, 2 Wanita Muda Ini Malah Dijadikan PSK di Malaysia
Baca: Ini Dia Biodata Erick Thohir, Ketua Timses Jokowi
Kelompok ini perlahan mulai menjajal usaha dalam jaringan (daring) untuk memasarkan produknya hingga luar Provinsi Riau.
Pesanan pun berdatangan dari Bengkalis, Sei Pakning hingga Jakarta.
Pihak Pertamina dan sejumlah instansi pemerintah juga memesan produk olahan jamur tersebut.
"Banyak yang memesan karena kami buka pemesanan di Facebook," papar Suryanto saat berbincang dengan Tribun akhir pekan kemarin.
Menurutnya, mereka sudah mulai menjajal produksi olahan jamur segar sejak dua tahun silam.
Saat itu mereka masih mengolah jamur dengan peralatan seadanya.
Proses pengemasan jamur renyah ini pun secara manual.
Para anggota kelompok ini mulai meningkatkan kualitas produk olahan jamur yang ada.
Baca: Tidak Hanya Inter Milan & DC United, Inilah Aset Erick Thohir, Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf
Baca: Erick Thohir Resmi Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf Amin, JK Jadi Ketua Dewan Pengarah
Mereka sangat antusias menjalani Pelatihan Diversifikasi Olahan Jamur Tiram Putih Kelurahan Tanjung Palas kerjasama Pertamina RU II Dumai dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada tahun 2017 lalu.
Para petani jamur di Kelurahan Tanjung Palas tidak hanya berlatih budi daya jamur.
Mereka belajar banyak seputar proses pengolahan jamur segar menjadi makanan siap saji.
Pihak Pertamina RU II juga menyerahkan bantuan untuk mendukung produksi olahan jamur di kelompok itu.
Bantuannya berupa vacuum frying, vacuum sealer hingga mesin penggoreng.
Para anggota kelompok juga mendapat bekal untuk mengemas olahan jamur agar lebih menarik.
Saat ini anggota Kelompok Tani Usaha Berkah makin serius mengelola produk olahan jamur ini.
Mereka saling berbagi tugas mulai dari memasak hingga mengemas Jamur Crispy.
Baca: Erick Thohir Resmi Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf Amin, JK Jadi Ketua Dewan Pengarah
Baca: Peneliti Menganalisis Perilaku 64 Spesies Mamalia, Hasilnya Mengejutkan Soal Perilaku Hewan Ini
Suryanto pun tidak ragu lagi memasarkan produk olahan jamur tersebut.
Apalagi jamur segar dan baglog dari kumbung kelompoknya sudah memiliki pasar tersendiri.
"Kami berupaya untuk mengemasnya lebih menarik. Kami pun makin percaya diri untuk menjualnya sesuai pesanan atau dipamerkan dalam eksebisi," ulas Sosok Succes Story Pertamina RU II Dumai.
Inovasi dari kelompok binaan Pertamina RU II ini bukan tanpa kendala.
Mereka sempat terkendala pasokan jamur segar. Suryanto pun berupaya untuk meningkatkan produksi jamur segarnya.
Saat ini kumbung di halaman rumahnya mampu memproduksi hingga 15 kg jamur segar setiap hari.
Suryanto pun memanen jamur ini untuk dijual dan sebagian untuk bahan baku jamur olahan.
Ia juga mendorong produksi jamur tiram di kumbung milik anggota kelompok tani di RT 7 Tanjung Palas dan RT 11 Tanjung Palas.
Kelompok Tani Usaha Berkah juga semakin mandiri.
Baca: Erick Thohir Resmi Ditunjuk Ketua Tim Kampanye Joko Widodo - Maruf Amin
Baca: Wakil Rakyat Dukung DLHK Evaluasi Kontraktor Pengangkut Sampah Zona I
Suryanto juga membentuk kelompok binaan lainnya untuk menebar energi positif menuju kemandirian usaha.
Kelompok mitra binaan berada di Kelurahan Bumi Ayu, Kota Dumai dan Sei Pakning, Kabupaten Bengkalis.
Suryanto menyebut dua kelompok binaan ini bisa menjadi cikal bakal munculnya kelompok baru, yang masih di bawah binaan Kelompok Tani Usaha Berkah.
Adanya dukungan dari Pertamina RU II mendorong kesuksesan kelompok ini menuju kemandirian.
Suryanto dan kawan-kawan membuktikan kesungguhan membuahkan hasil.
Awalnya cuma ada 6000 baglog yang jadi media tanam jamur bersama Kelompok Tani Usaha Berkah.
Saat ini di kumbung milik kelompok tani Usaha Berkah terdapat 10.000 baglog, sehingga menambah produksi jamur tiram di sana.
Petani Berprestasi pada Hari Pangan Sedunia tahun 2014 di Dumai ini tidak berhenti menebar energi positif bagi orang di sekitarnya.
Suryanto sebagai Ketua Kelompok Tani Usaha Berkah kerap memberi pelatihan budi daya jamur di berbagai kesempatan.
Ia juga berencana berinovasi untuk budidaya jamur jenis lain.
Baca: Kejari Pelalawan Terima Pelunasan UP Rp 3,7 Miliar dari Terpidana Kasus Tipikor Islamic Centre
Baca: Ayat Lantik 91 Pejabat di Lingkungan Pemko Pekanbaru, Dua Camat Ini Diberi Jabatan Strategis
"Ada rencana sih menambah jenis jamur lain. Selain jamur tiram, kami juga berencana budi daya jamur cokelat. Doakan saja," harap Suryanto.
Junior Officer CSR Pertamina RU II Dumai, Kevin Kurnia menilai Kelompok Tani Usaha Berkah sudah maju dan mandiri.
Pertamina berharap nantinya kelompok binaan ini terus berkembang.
Adanya perkembangan kelompok ini tentu membuat anggota kelompok semakin bertambah.
Pertamina RU II juga mengapresiasi Kelompok Tani Usaha Berkah yang kini memiliki dua kelompok mitra binaan.
Ia menilai hadirnya kelompok itu adalah replikasi program oleh rekanan atau mitra Kelompok Tani Usaha Berkah.
Kevin meminta pada tahun ini kelompok tani yang dipimpin Suryanto bisa menambah anggota, sekaligus mengembangkan bisnisnya.
Mereka saat ini tidak cuma menjual jamur segar atau baglog.
Para anggota kelompok juga mulai mengolah jamur segar yang tersedia.
Pertamina RU II terus mendukung kemandirian kelompok tani yang dipimpin Suryanto.
Pada tahun 2017 silam, Pertamina lewat program CSR melatih kelompok binaan tersebut, agar bisa mengolah jamur menjadi sejumlah olahan.
Baca: Bawaslu Sebut tak Batalkan PKPU, Melainkan Hanya Batalkan SK KPU di Sejumlah Daerah
Baca: Pembahasan APBD Riau 2019 Tak Kunjung Dimulai di Dewan, Sekda: 3 Kali Kami Datang Selalu Ditunda
Di antaranya menjadi Jamur Crispy, sate jamur hingga nugget jamur.
Pertamina juga menyalurkan peralatan untuk mendukung produksi olahan jamur tiram.
Pihak Pertamina RU II masih mendampingi kelompok ini.
Mereka bakal melakukan pemantaua secara berkala.
Mereka juga membantu pemasaran produk dari kelompok tani Usaha Berkah.
"Ini bentuk dukungan program CSR untuk pemberdayaan ekonomi yang mandiri," ujar Kevin.
Dukungan terhadap Kelompok Tani Usaha Berkah bermula sejak tahun 2012 silam.
Mereka mendukung pembangunan kumbung kelompok petani jamur tiram yang sudah berdiri enam tahun.
Pertamina juga mendukung untuk optimalkan pembibitan dan budi daya jamur.
"Hasil budi daya jamur tiram ini tentu bisa dtingkatkan kualitasnya. Sembari meningkatkan produk olahan jamur," terang pria berkacamata.
Lurah Tanjung Palas, Muhammad Enda Zuljedi mengapresiasi adanya kelompok tani jamur yang mandiri di kelurahan itu.
Ia juga mengapresiasi Pertamina yang mendukung program pemberdayaan masyarakat.
Apalagi program kemitraan ini sudah terjalin cukup lama.
Enda berharap adanya pendampingan oleh Pertamina bisa meningkatkan kualitas produk jamur tiram di sana.
Adanya kelompok tani tersebut bisa memacu perekonomian untuk sektor UMKM di Kota Dumai. (*)