Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Riau

BPJS Kesehatan Terlambat Bayar Klaim ke RSUD Arifin Achmad

BPJS Kesehatan terlambat membayar klaim ke RSUD Arifin Achmad, maka Dirut RSUD Arifin Achmad meminta jangan terlambat sampai lama

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah
Petugas BPJS Kesehatan Kabupaten Bogor sedang melayani seorang warga yang sedang mengurus kartu BPJS Kesehatan, di kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Bogor, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terlambat membayar klaim ke RSUD Arifin Achmad, maka Direktur Utama (Dirut) RSUD Arifin Achmad meminta jangan terlambat sampai lama.

Dirut RSUD Arifin Achmad yang juga Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Riau, Nuzelly Husnedi kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa (11/8/2018) menyebutkan, terkait keterlambatan pembayaran Klaim BPJS di RSUD Arifin Achmad, ia berharap pembayaran ini tidak berlarut karena dikhawatirkan berdampak pada pelayanan.

Memang saat ini BPJS baru menunggu pembayaran untuk bulan Agustus yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 15 miliar.

Baca: Wakil Rakyat di Komisi III DPRD Riau Pesimis Bisa Dilakukan Penambahan Modal pada BUMD

Baca: Ramalan Zodiak 12 September 2018 - Cancer, Scorpio dan Pisces Harus Waspada Nih

Namun jika terjadi tunggakan sebulan lagi maka dipastikan akan berpengaruh terhadap operasional dan pelayanan di Rumah Sakit pusat rujukan di Riau tersebut.

Terutama untuk pembayaran obat pada Vendor-vendor obat Rumah Sakit karena diakui Nuzelly terjadi tunda bayar yang tentunya jika tidak dibayarkan maka bisa saja pasokan obat nantinya terganggu.

Semuanya tergantung pembayaran kalimat BPJS ke RSUD.

"Kalau kami di RSUD memang belum berpengaruh sekali, yang paling merasakan itu Rumah Sakit swasta, karena vendor obat tidak bisa dikompromikan seperti kami di RSUD pemerintah. Tapi kalau berlarut maka kami juga akan mengalami masalah nantinya, "ujar Nuzelly.

Selain obat juga operasional Rumah Sakit yang nilainya menurut Nuzelly juga tidak sedikit sehingga diharapkan agar pembayaran kalimat BPJS dilakukan tepat waktu.

Meskipun ini persoalan juga dirasakan seluruh nasional namun menurut Nuzelly harus ada solusi.

Baca: SIKARI Siapkan Retrospektun Akhir September Nanti

Baca: Status Siaga Darurat Karhutla di Riau akan Diperpanjang

"Jangan sampai terganggu pelayanan kita sudah berusaha menciptakan pelayanan yang bagus cuma gara-gara terlambat bayar BPJS rusak. Yang tau masyarakat nanti Rumah Sakit, mereka tidak tahu persoalan BPJS, "ujarnya.

Sebagai komitmen mereka saat ini memberikan pelayanan yang tetap prima kepada masyarakat, diakui Nuzelly pihak Rumah Sakit Umum tidak persoalkan meski harus berhutang sementara waktu sebelum dicairkan BPJS.

" Harapan saya jangan sampai ini berlarut lagi. Walaupun hutang saya tetap bertaruh untuk pelayanan. Meskipun berhutang tidak akan menurunkan pelayanan, "ujar Nuzelly.

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad sendiri memiliki tagihan perbulannya ke BPJS rata-rata Rp15 Miliar, biasanya anggaran itu ketika cair dari BPJS maka langsung mengalir ke vendor obat bayar hutang.

"Hutang ke vendor obat mengalir saja ketika dibayarkan oleh BPJS dan tentunya berdasarkan skala prioritas. Kita tidak ingin pelayanan terganggu dan harapannya jangan berlarut karena takutnya mengganggu operasional nanti, "ujar Nuzelly.

Ia juga menegaskan saat ini belum ada pengaruh di RSUD terutama dalam pelayanan akibat telat bayar BPJS itu.

Namun jika terjadi keterlambatan dua bulan atau tiga bulan maka dipastikan akan berdampak.

"Biasanya vendor obat akan berdampak. Jika sudah terkunci dengan pusat maka ada warning dan tidak bisa lagi masuk obat ke Rumah Sakit, kalau sekarang terlambat sedikit masih bisa dikomunikasikan, "ujarnya.

Namun Nuzelly juga mengaku bersuara tentang ini karena keprihatinannya juga terhadap RS Swasta yang banyak mengeluh karena masalah BPJS tersebut.

Baca: Meski Jadi Orang Terkaya di Asia, Jack Ma Menyesal Mendirikan Perusahaan Ali Baba, Ini Alasannya

Baca: Siaran Langsung Spanyol vs Kroasia Pukul 01.45 WIB, Pembuktian Luka Modric

" Ini beban moral bagi saya sebagai Ketua Persi yang terpilih untuk Riau. Karena banyak RS swasta yang sudah menjerit dan kalau berlanjut lagi maka kami juga RS pemerintah akan ikut, "jelasnya.

Rumah Sakit Umum ini memang diuntungkan dengan adanya APBD melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga masih kuat dan belum berdampak.

Sementara itu Dirut Rumah Sakit Jiwa Tampan Hasneli Juwita saat dikonfirmasi apakah hal yang sama juga terjadi di Rumah sakit yang dipimpinnya. Menurut Hasneli Juwita belum ada masalah.

"Alhamdulillah sejauh ini cukup lancar, mungkin karena nggak sebanyak RSUD Arifin Achmad, cuman permasalahannya dokter sprsialis non jiwa kami nggak bisa terima klaim BPJS jadi payah, "ujar Hasneli Juwita. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved