Berita Riau
Kisah Sedih Orangtua Anak Penderita Campak dan Rubella, Ketua MUI Riau Teteskan Airmata Mendegarnya
Suasana ruangan menjadi lautan air mata menyaksikan langsung tangisan dan derita para anak penderita Congenital rubella syndrome.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
"Agar penderitaan ini kami saja yang merasakan, karena jujur kami berat menghadapi cobaan dengan penyakit anak kami ini. Jadi yang lain ikutlah imunisasi, "ujarnya.
Orangtua lainnya yang juga menambah haru pertemuan itu Ronaldo Purba, orangtua muda yang dihadapkan dengan cobaan yang berat saat anaknya lahir sudah mengalami jantung bocor, kemudian dilakukan tindakan dengan melakukan operasi.
Setelah dilakukan tindakan ternyata ada kelainan lainnya terutama pada mata dan pendengarannya. Hingga akhirnya divonis menderita CRS penyakit yang diakibatkan virus campak dan rubella.
Perjuangan Ronaldo Purba sangat berat apalagi harus melakukan pengobatan kepada sang anak di Jakarta dan penyakit ini tidak bisa ditangani di Pekanbaru apalagi pemasangan alat bantu dengar dan operasi matanya.
Tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan Ronaldo Purba untuk usaha penyembuhan sang anak. Karena anaknya disarankan gunakan alat bantu dengar. Sejak menggunakan alat bantu dengar itulah bagi Ronaldo anaknya Awal terlahir sebagai manusia normal bisa mendengar ketika dipasang alat.
"Kami membeli alat di distributor alat implan dua Rp260 juta alatnya. Ini untuk kesembuhan anak saya dan berbagai cara harus saya lakukan, "ujar Ronaldo.
Anaknya menderita penyakit ini diketahui memang tertular dari sang ibu saat hamil dan pada saat lahir anaknya sudah langsung lahir dengan kelainan tersebut.
Orangtua lainnya yang juga bercerita yang membuat semua haru Sutriawan yang merupakan karyawan swasta berasal dari Kabupaten Siak anaknya menderita CRS sejak lahir dan saat ini sudah berusia 3 tahun 10 bulan.
Baca: Raffi Ahmad Rilis Film Baru Kesempatan Kedua, Ada Nama Ayu Ting Ting & Nagita
Ada beberapa kelainan pada anaknya mulai dari kelainan jantung, Mata, dan pendengaran hingga kurang lancarnya peredaran darah. Penyakit ini bermula saat istrinya mengikuti tes CPNS 2014 silam dan saat itu sedang mengandung.
Saat pulang dari tes CPNS tiba-tiba istrinya panas tinggi dan tertular campak, hingga anaknya lahir maka terjadilah kelainan yang merubah hidupnya harus habis-habisan untuk mengobati sang anak.
"Saya harus gada tanah untuk operasi mata anak. Sekarang sudah dipasang kacamata, cuma untuk pendengaran belum bisa beli alatnya karena mahal. Apalagi tidak ditanggung BPJS, "ujar Sutriawan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Nazir Karim yang hadir pada Diskusi Publik Situasi dan Ancaman Penyakit Campak dan rubella itu juga tidak kuasa menahan tangisnya melihat para anak penderita tersebut.
"Maaf saya sangat terharu dan ini anak-anak titipan Allah dan orangtuanya sangat kuat dan orangtua pilihan, "ujar Nazir Karim sedikit menangis.
Maka dengan tegas sebagaimana komitmen MUI karena ancaman kematian dan darurat maka anak di Riau harus mendapatkan vaksin imunisasi Measles Rubella tersebut. Ini juga sudah diarahkan kepada seluruh pengurus MUI di daerah.
"Namun kota mendorong juga kedepannya agar pemerintah tetap memperhatikan vaksin ini harus halal, namun meskipun saat ini haram tapi karena kondisinya masuk dalam darurat maka umat islam boleh, "ujar Nazir Karim.