Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

G30S PKI

Lolos dari Pemberontak G30S/PKI, Ini Kesaksian Sukitman Polisi yang Temukan Lubang Buaya

Di balik peristiwa tersebut, ada seseorang yang menjadi saksi hidup dan mengetahui apa yang terjadi di malam itu.

Editor: Sesri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah warga melihat beberapa tempat bersejarah di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Tanggal 1 Oktober merupakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

"Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!"

Sukitman, yang waktu itu baru berusia 22 tahun, kaget dan lemas.

Ia segera turun dari sepeda dan melemparkan senjata lalu angkat tangan.

Dalam kondisi ditodong senjata, matanya dan ditutup dan tangannya diikat, lalu ia dimasukkan ke dalam bus.

"Saya didorong dilemparkan ke dalam mobil dimana ditaro di kabin disamping supir di bawah," ungkapnya.

Selama dibawa beberapa menit perjalanan, ia masih ingat arah jalan mana ia dibawa.

Mobil bus itu bergerak ke Jalan Wolter Mongisidi hingga ke arah Mampang, setelah itu ia tak ingat lagi.

Hari pun sudah mulai pagi, dan samar-samar suasana di sekelilingnya terlihat.

Ia dibawa ke sebuah tempat yang ia tidak tahu dimana lokasi itu.

Pada waktu itu, ia selewat mendengar ucapan "Yani wis dipateni."

Tak lama kemudian seorang tentara yang menghampiri Sukitman dan tahu bahwa sanderanya itu seorang polisi, segera menyeret Sukitman ke dalam tenda.

Tentara tersebut segera melapor kepada atasannya, "Pengawal Jenderal Panjaitan ditawan."

Tentara itu menyangka kalau dia adalah pengalal DI Panjaitan.

Meskipun waktu itu masih remang-remang, di dalam tenda Sukitman sempat mengamati keadaan sekelilingnya.

Ia melihat beberapa orang dalam kondisi terikat, lalu didudukkan di kursi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved